Lo Kheng Hong Diprediksi Raih Dividen Puluhan Miliar dari PGAS Usai RUPST
Investor kawakan pasar modal Indonesia, Lo Kheng Hong, berpotensi menerima kucuran dividen sekitar Rp 49,06 miliar dari investasinya di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) untuk tahun buku 2024. Proyeksi ini muncul setelah Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PGAS menyetujui pembagian dividen tunai dengan proporsi 80 persen dari total laba bersih perusahaan untuk tahun fiskal 2024. Keputusan strategis ini mengindikasikan komitmen PGAS untuk memberikan nilai tambah kepada para pemegang sahamnya.
Laba bersih PGAS pada tahun sebelumnya tercatat sebesar 339,42 juta dollar AS. Jika dikonversikan dengan menggunakan kurs referensi Jisdor Bank Indonesia per 28 Mei 2025, yaitu Rp 16.300 per dolar AS, maka total dividen yang akan dibagikan oleh perusahaan energi tersebut mencapai angka yang signifikan, yakni sekitar Rp 4,42 triliun. Dengan demikian, dividen per lembar saham yang akan diterima oleh para investor adalah sekitar Rp 182,58.
Berdasarkan data kepemilikan saham PGAS yang tercatat hingga 30 April 2025, Lo Kheng Hong memiliki sekitar 268,88 juta lembar saham. Jumlah ini setara dengan 1,11 persen dari total modal yang disetor oleh perusahaan. Dengan kepemilikan saham sebesar ini, Lo Kheng Hong berpotensi mengantongi dividen sebesar Rp 49,06 miliar.
Posisi Lo Kheng Hong dalam daftar pemegang saham PGAS cukup strategis. Ia termasuk dalam jajaran sepuluh besar pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Bahkan, jumlah saham yang dimilikinya lebih besar dibandingkan dengan investor institusi asal Amerika Serikat, Blackrock, yang menguasai sekitar 195,86 juta saham, atau setara dengan 0,81 persen kepemilikan.
Selain Lo Kheng Hong dan Blackrock, beberapa nama besar lainnya juga tercatat sebagai pemegang saham PGAS, di antaranya:
- BPJS Ketenagakerjaan dengan kepemilikan 4,6 persen.
- Panin Sekuritas sebesar 1,91 persen.
- Vanguard sebesar 1,69 persen.
- Petronas sebesar 1,27 persen.
Data dari Biro Administrasi Efek yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan bahwa total saham publik atau free float PGAS mencapai 43,01 persen per 8 Mei 2025. Dari jumlah tersebut, investor perorangan dalam negeri menguasai 9,29 persen, dana pensiun 5,04 persen, asuransi 2,49 persen, dan reksa dana 2,20 persen, sedangkan sisanya dimiliki oleh kelompok investor lainnya. Komposisi kepemilikan saham ini mencerminkan diversifikasi investor di PGAS, mulai dari investor ritel hingga investor institusi, baik dari dalam maupun luar negeri.