Saifullah Yusuf Tegaskan Penolakan Jabatan Ketua Umum PPP
Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), secara eksplisit menolak tawaran untuk menduduki kursi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Penolakan tersebut disampaikan Gus Ipul dalam sebuah kesempatan di Bandung, Jawa Barat, pada hari Kamis, 29 Mei 2025.
"Saya merasa tidak mampu mengemban amanah tersebut, ada berbagai pertimbangan yang mendasari keputusan ini," ujar Gus Ipul dengan tegas. Ia menjelaskan bahwa tanggung jawab seorang ketua umum partai sangatlah besar dan kompleks. Dengan posisi yang saat ini diembannya sebagai Menteri Sosial dan Sekretaris Jenderal PBNU, Gus Ipul merasa tidak dapat memberikan dedikasi penuh yang dibutuhkan untuk memimpin sebuah partai politik.
"Tanggung jawabnya sangat besar, oleh karena itu dengan berat hati saya menyatakan tidak sanggup. Saya juga memiliki amanah sebagai Sekjen PBNU yang membutuhkan perhatian dan fokus yang besar," imbuhnya.
Sebelumnya, nama Gus Ipul memang santer disebut sebagai salah satu kandidat potensial untuk memimpin PPP. Ketua Majelis Pertimbangan DPP PPP, Muhammad Romahurmuziy, mengungkapkan bahwa ada beberapa nama yang dipertimbangkan untuk posisi tersebut, baik dari kalangan internal maupun eksternal partai.
Selain Gus Ipul, beberapa nama lain yang mencuat sebagai kandidat potensial antara lain:
- Dari Internal Partai:
- Sandiaga Uno
- Arwani Thomafi (Sekretaris Jenderal PPP)
- Gus Yasin
- Dari Eksternal Partai:
- Dudung Abdurachman
- Amran Sulaiman
- Marzuki Alie
- Agus Suparmanto
Muktamar PPP, yang salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum, direncanakan akan diselenggarakan pada akhir Agustus atau September 2025.