Surabaya Gelar Pesta Pora 2025: Upaya Melestarikan Olahraga Tradisional yang Terancam Punah

Di tengah popularitas olahraga modern seperti sepak bola dan bulu tangkis, berbagai olahraga tradisional di Indonesia menghadapi ancaman kepunahan. Menyikapi kondisi ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar acara "Surabaya Pesta Pora 2025" sebagai bentuk dukungan terhadap pelestarian olahraga tradisional.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) memperkirakan bahwa ribuan olahraga tradisional di Indonesia berpotensi punah, dengan jumlah antara 5.140 hingga 7.710 jenis. Olahraga tradisional sendiri terbagi menjadi dua kategori utama: permainan tanpa peralatan dan permainan dengan peralatan. Komisi Olahraga Tradisional Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (KORMI) Kota Surabaya, Slamet, mengungkapkan bahwa banyak olahraga tradisional yang semakin jarang didengar karena tergerus oleh perkembangan teknologi digital.

"Ada banyak banget misalnya Gedebung itu dari Yogyakarta, Sumpitan dari suku Dayak, kalau Surabaya ada namanya Ongsrotan,” ujar Slamet.

Surabaya Pesta Pora 2025 diselenggarakan di THP Kenjeran Surabaya dan berlangsung mulai 29 Mei hingga 1 Juni 2025, dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-732. Acara ini menampilkan berbagai kegiatan, termasuk lomba permainan tradisional seperti hadang dan tarik tambang, yang diikuti oleh siswa SD dan SMP se-Surabaya. Selain itu, terdapat pula kompetisi e-sport, fun climbing, mukbang party, dan pesta gelembung.

Slamet berharap bahwa melalui kegiatan ini, budaya lomba tradisional dapat dilestarikan. Pemkot Surabaya juga berupaya mendorong atlet-atlet terbaik untuk mengikuti perlombaan di tingkat nasional, seperti Formularium Nasional (Fornas) yang diadakan setiap dua tahun sekali.

Selain melestarikan budaya, kegiatan ini juga bertujuan untuk mengurangi ketergantungan anak-anak pada gadget. Dengan berpartisipasi dalam olahraga tradisional, anak-anak dapat tetap aktif, sehat, dan berpotensi meraih prestasi.

Pengunjung yang hadir dapat menikmati pemandangan pantai Kenjeran sambil menikmati berbagai makanan dan minuman yang ditawarkan oleh tenant UMKM.