IHSG Diprediksi Bergerak Positif di Juni 2025: Lima Faktor Utama Pendorong

Memasuki bulan Juni 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menunjukkan tren positif. Optimisme ini didasarkan pada sejumlah sentimen yang diyakini akan memberikan dorongan signifikan terhadap kinerja pasar saham.

Analis dari Kiwoom Sekuritas Indonesia, Liza Camelia Suryanata, mengidentifikasi sedikitnya lima faktor utama yang akan memengaruhi pergerakan IHSG selama Juni 2025. Faktor-faktor tersebut meliputi:

  • Momentum Libur Sekolah dan Diskon Tarif Tol: Libur panjang sekolah, ditambah dengan adanya diskon tarif tol sebesar 20%, diproyeksikan akan meningkatkan konsumsi rumah tangga, aktivitas transportasi, dan kunjungan ke sektor pariwisata. Peningkatan aktivitas ekonomi ini secara langsung akan berdampak positif pada kinerja perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor-sektor terkait.
  • Dampak Penurunan Suku Bunga Penjaminan LPS: Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menurunkan suku bunga penjaminan simpanan dari 4,25% menjadi 4,00%. Penurunan ini berpotensi mengalihkan dana dari deposito dan tabungan ke instrumen investasi lain yang menawarkan potensi keuntungan lebih tinggi, seperti pasar saham dan reksa dana.
  • Kebijakan The Fed: Setelah Bank Indonesia (BI) menurunkan suku bunga acuan menjadi 5,50%, investor akan mencermati dengan seksama kebijakan yang akan diambil oleh The Federal Reserve (The Fed) dalam pertemuan FOMC (Federal Open Market Committee) di bulan Juni-Juli. Jika The Fed menunjukkan sikap yang lebih dovish, yaitu menurunkan suku bunga acuan lebih cepat dari ekspektasi pasar, maka arus modal asing berpotensi meningkat secara signifikan ke pasar saham Indonesia.
  • Negosiasi Tarif AS-China-Uni Eropa dan Tensi Geopolitik: Risiko masih membayangi dari negosiasi tarif antara Amerika Serikat, China, dan Uni Eropa, serta tensi geopolitik global. Namun, jika situasi ini tidak memburuk, sentimen pasar diharapkan tetap stabil. Perundingan negosiasi antara AS dan negara mitra dagang diperkirakan akan semakin meruncing menjelang batas akhir jeda waktu 90 hari tarif Liberation Day pada 9 Juli.
  • Antisipasi Laporan Keuangan Kuartal II-2025: Menjelang rilis laporan keuangan kuartal II-2025 dan semesteran, terdapat potensi akumulasi saham oleh fund manager, terutama pada sektor-sektor defensif dan perusahaan-perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan laba yang kuat.

Secara historis, sejak tahun 2020, IHSG cenderung menunjukkan kinerja positif selama bulan Juni. Berdasarkan data historis ini, Kiwoom Research memperkirakan bahwa tren tersebut akan berlanjut pada Juni 2025, dengan proyeksi IHSG bergerak sideways cenderung menguat dalam rentang 7.000–7.300. Bahkan, IHSG berpotensi menembus level resisten 7.300 jika terus didukung oleh aksi beli investor asing (net buy asing), stimulus domestik, dan stabilitas nilai tukar. Selain itu, window dressing akhir semester dan positioning menuju laporan keuangan kuartal II dapat menjadi katalis tambahan bagi pergerakan IHSG.