Perjuangan Melawan Kanker Membawa Yatun Menunaikan Ibadah Haji di Usia Senja
Makkah, Arab Saudi - Di tengah lautan jemaah haji dari seluruh dunia, terdapat kisah inspiratif seorang wanita lanjut usia bernama Yatun (80). Ia adalah seorang penyintas kanker serviks yang akhirnya dapat mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji tahun ini.
Yatun, yang berangkat haji didampingi putranya, Rahmad Jatmiko, tak dapat menyembunyikan rasa syukur dan bahagianya. "Alhamdulillah senang sekali," ujarnya dengan mata berbinar, "Macam-macam saudara dalam satu ruangan menolong saya, merawat."
Perjalanan Yatun menuju Tanah Suci tidaklah mudah. Pada tahun 2015, ia didiagnosis menderita kanker serviks dan harus menjalani serangkaian kemoterapi yang berat. Namun, semangatnya untuk sembuh dan tekad untuk menunaikan rukun Islam kelima ini tak pernah padam. Setelah dinyatakan sembuh, Yatun bahkan sempat menjalankan ibadah umrah sebagai ungkapan syukur.
Kendati demikian, efek samping pengobatan kanker masih dirasakan oleh Yatun. Ia mengalami masalah pada punggung dan kaki, yang membuatnya kesulitan berjalan. "Ya itu akibat sinar. Kan sinar 28 kali. Sekarang yang saya derita mungkin efek dari sinar itu, kaki saya kurang sehat, sering kesemutan. Tapi alhamdulillah masih bisa jalan pelan-pelan," ungkapnya.
Selama berada di Makkah, Yatun menjalani umrah wajib dengan menggunakan kursi roda yang didorong oleh putranya. Ia tak henti-hentinya berdoa agar diberikan kesehatan dan umur panjang, sehingga dapat menghabiskan waktu lebih banyak bersama anak dan cucunya.
Yatun juga memberikan apresiasi terhadap kualitas makanan yang disajikan kepada jemaah haji, terutama bagi para lansia. "Bagus, bergizi. Daging ada ayam, sapi, sayur ada. Tempatnya rapat sekali, bagus sekali. Terutama nasinya itu untuk yang tua mencukupi selera," ujarnya.
Rahmad Jatmiko, putra Yatun, juga merasa sangat bersyukur dapat mendampingi ibunya menunaikan ibadah haji. Ia menceritakan bahwa mereka telah mendaftar haji sejak tahun 2019. Yatun mendapatkan prioritas keberangkatan sebagai jemaah haji lansia.
Jatmiko juga mengapresiasi bantuan dan dukungan yang mereka terima selama berada di Arab Saudi. "Dulu waktu ibu mau berangkat belum ada bayangan di sini seperti apa, apakah nanti bisa kenalan dengan orang-orang lain. Ternyata sekarang nyaman sekali. Teman di kamar juga baik-baik, nyaman alhamdulillah. Ada yang sebaya ibu, ada yang muda. Ada yang satu daerah ibu aslinya Sukoharjo, alhamdulillah membantu sekali," tuturnya.
Ia pun memuji responsivitas petugas haji Indonesia dalam membantu para jemaah. "Bagus, cukup responsif mereka. Kalau kami butuh sesuatu, kami bilang ke mereka, mereka segera," pungkasnya.
Kisah Yatun adalah contoh nyata bahwa semangat dan harapan dapat mengalahkan segala rintangan. Perjuangannya melawan kanker dan tekadnya untuk menunaikan ibadah haji menjadi inspirasi bagi kita semua.