Akses Terisolasi: Ibu Hamil di Pandeglang Bertaruh Nyawa Demi Persalinan

Perjuangan seorang ibu hamil bernama Wiwin (29) di Kampung Ciluluk, Desa Leuwibalang, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, menjadi sorotan tajam akan kondisi infrastruktur yang memprihatinkan. Akses jalan yang rusak parah memaksa warga untuk menandu dan menggunakan perahu kecil untuk membawa Wiwin menuju Puskesmas Cikeusik pada Kamis (29/5).

Kisah ini diungkapkan oleh Angga Permana, seorang warga setempat yang turut membantu proses evakuasi. Menurut Angga, kondisi jalan yang hancur membuat kendaraan roda empat tidak bisa melintas, sehingga warga terpaksa menggunakan perahu sebagai alternatif transportasi. Perjalanan dengan perahu memakan waktu sekitar dua jam, sebuah durasi yang sangat panjang dalam situasi darurat seperti ini.

Warga bergotong royong menandu Wiwin menggunakan sarung yang diikatkan pada bambu sejauh 200 meter, hingga bertemu dengan ambulans puskesmas yang menjemput di tengah jalan. Kondisi ini menggambarkan betapa sulitnya akses pelayanan kesehatan bagi warga di wilayah tersebut.

"Hendak melahirkan karena akses jalan yang rusak parah, warga menggunakan perahu sekitar 2 jam," Ujar Angga.

Angga menambahkan, kejadian serupa bukan kali pertama terjadi di wilayahnya. Kondisi jalan yang buruk kerap kali menghambat akses warga ke fasilitas kesehatan, dan memaksa mereka untuk mengambil risiko dengan cara-cara yang tidak aman. Sebelumnya, seorang ibu juga sempat ditandu setelah melahirkan karena alasan yang sama.

Saat ini, Wiwin telah tiba di puskesmas dan sedang menjalani proses persalinan. Diharapkan, Wiwin dapat melahirkan dengan selamat dan sehat.

Kisah Wiwin ini menjadi pengingat akan pentingnya pembangunan infrastruktur yang merata, terutama di wilayah-wilayah terpencil. Akses jalan yang memadai bukan hanya mempermudah aktivitas ekonomi, tetapi juga menyelamatkan nyawa, terutama bagi ibu hamil yang membutuhkan pertolongan medis segera.