Cita-Cita Umrah Khalisa: Doa Anak Kartika Putri-Habib Usman untuk Makkah dan Madinah

Cita-Cita Umrah Khalisa: Doa Anak Kartika Putri-Habib Usman untuk Makkah dan Madinah

Khalisa, putri pasangan selebriti Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya, mengungkapkan harapan dan doa tulusnya untuk dapat menunaikan ibadah umrah. Usia lima tahun belum menghalangi Khalisa untuk memiliki kerinduan mendalam akan Tanah Suci, terutama untuk mencium Hajar Aswad, sama seperti ibunya. Dalam sebuah wawancara di program Rumpi TransTV, Jakarta Selatan, Minggu (9/3/2025), Khalisa menyampaikan keinginannya dengan polos, "Biar doanya dikabulin sama Allah SWT (kalau mencium hajar aswad), setelah itu doanya biar disayang Allah, ketemu Rasulullah." Kepolosan dan keikhlasan doa anak kecil ini menyentuh hati banyak orang.

Lebih dari sekadar mengunjungi tempat-tempat suci, doa Khalisa melukiskan kerinduan akan kebersamaan keluarga abadi. Ia berharap, "Amin, semoga bisa berkumpul lagi di surganya Allah." Keinginan ini menyiratkan pesan mendalam tentang pentingnya keluarga dan kehidupan akhirat dalam pandangan anak sekecil Khalisa. Cita-cita umrahnya bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang memperteguh ikatan keluarga dan keimanan.

Keinginan Khalisa untuk umrah muncul dari komitmennya berpuasa penuh selama Ramadan. Ia menjadikan ibadah puasa sebagai syarat untuk mewujudkan cita-citanya tersebut. Hal ini dibenarkan oleh Habib Usman bin Yahya yang mengungkapkan rasa bangganya atas kecintaan putrinya pada Makkah dan Madinah. "Iya kita memang menumbuhkan cinta kepada Makkah dan Madinah. Jadi di rumah itu kita sudah tahu kalau memang nanti yang bisa full puasanya bisa berangkat umrah ya, kalau yang nggak ya ditinggal di rumah," jelas Habib Usman. Hal ini menunjukkan bagaimana keluarga tersebut menanamkan nilai-nilai keagamaan sejak dini, membuat ibadah menjadi bagian integral dari kehidupan mereka.

Habib Usman juga menjelaskan pendekatannya dalam mendidik anak-anaknya dalam beribadah. Baginya, ibadah bukan sekadar kewajiban, tetapi juga proses yang akan menumbuhkan rasa cinta dan kedekatan dengan Allah SWT. "Dari paksaan nanti di sana akan timbul rasa cinta dan bisa dekat dengan Allah SWT," imbuhnya. Ia menekankan pentingnya konsistensi dan kesabaran dalam proses pembelajaran beribadah, bahkan sejak usia dini. Anak-anaknya, termasuk Khalisa, telah terbiasa berpuasa penuh sejak usia empat tahun. "Khalisa dari umur empat tahun, kalau Sajid waktu itu lima tahun baru full," ungkapnya. Ini menunjukkan komitmen keluarga dalam membentuk karakter religius anak-anak mereka.

Kisah Khalisa menjadi inspirasi bagi banyak orang tentang pentingnya menanamkan nilai-nilai agama sejak usia dini dan menumbuhkan kecintaan pada Tanah Suci. Doa tulusnya untuk mencium Hajar Aswad dan berkumpul bersama keluarga di surga Allah SWT, menunjukkan kepolosan dan keikhlasan hati seorang anak yang memiliki kerinduan mendalam pada nilai-nilai spiritual. Kisah ini juga menyoroti pentingnya pendidikan agama yang berbasis pada kasih sayang dan keteladanan, bukan hanya paksaan semata.