Aksi Eksibisionisme Resahkan Siswi SMP di Malang, Polisi Imbau Peningkatan Kewaspadaan

Kota Malang digegerkan dengan aksi eksibisionisme yang menyasar siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP). Peristiwa ini terjadi di sekitar gerbang belakang SMP Negeri 2 Kota Malang, Jawa Timur, dan menimbulkan keresahan di kalangan pelajar serta masyarakat sekitar.

Menurut penuturan seorang pemilik toko kelontong berinisial R, pelaku yang mengendarai sepeda motor Honda Beat, mendekati sejumlah siswi yang sedang beristirahat di depan tokonya. Dengan dalih menanyakan alamat, pelaku kemudian melakukan tindakan tidak senonoh dengan memperlihatkan alat kelaminnya kepada para korban.

Sontak, para siswi yang terkejut dan ketakutan langsung berteriak histeris. Teriakan tersebut menarik perhatian pemilik toko yang segera menghampiri mereka. Namun, pelaku dengan cepat melarikan diri sebelum berhasil ditangkap.

"Saya langsung keluar, tapi pelaku sudah kabur. Padahal saat itu situasinya ramai karena jam pulang sekolah, banyak siswa yang jajan dan menunggu jemputan," ujar R, pada hari Kamis (29/05/2024).

R mengungkapkan bahwa awalnya ia mengira teriakan para siswi disebabkan oleh gangguan orang gila. Namun, salah seorang siswi yang secara tidak sengaja merekam kejadian tersebut saat hendak membuat konten TikTok, kemudian menyadari perbuatan cabul pelaku. Video rekaman tersebut kemudian viral di media sosial, memicu kemarahan dan kecaman dari warganet.

"Awalnya anak-anak itu mau bikin TikTok, mereka kira ada orang gila atau orang biasa yang tanya alamat. Tapi pas dilihat videonya, ternyata pelaku memperlihatkan 'itunya', makanya langsung viral," jelas R.

Kejadian ini telah diketahui oleh Ketua RT dan RW setempat. Diduga, pelaku merupakan residivis yang sebelumnya pernah melakukan tindakan serupa di wilayah Sarinah, Kota Malang.

Akibat kejadian ini, para siswi yang menjadi korban mengalami trauma dan merasa malu saat berbelanja di toko kelontong tersebut. Mereka membutuhkan dukungan dan pendampingan untuk mengatasi dampak psikologis yang ditimbulkan.

Menanggapi kejadian ini, Kasi Humas Polresta Malang Kota, Ipda Yudi Risdiyanto, menyatakan bahwa pihaknya telah mengetahui kejadian yang viral di media sosial tersebut. Polisi telah menghubungi pihak sekolah dan menyarankan agar segera melaporkan kejadian tersebut untuk ditindaklanjuti.

"Kami sudah menghubungi pihak sekolah, dan menyarankan segera melapor agar bisa kami tindak lanjuti. Kami juga mengimbau kepada para pelajar, apabila belum dijemput, sebaiknya menunggu di dalam lingkungan sekolah," kata Ipda Yudi.

Polresta Malang Kota mengimbau kepada seluruh pelajar dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan di lingkungan sekitar. Apabila melihat atau mengalami kejadian yang mencurigakan, segera laporkan kepada pihak berwajib untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Kasus ini menjadi perhatian serius bagi aparat kepolisian dan pemerintah daerah. Upaya penegakan hukum dan pencegahan akan terus ditingkatkan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, khususnya para pelajar di Kota Malang.