Antisipasi Dampak Penangguhan Visa AS, KemdiktiRistek Imbau Mahasiswa Indonesia Tidak Tinggalkan Amerika Serikat
Pemerintah Amerika Serikat mengambil langkah mengejutkan dengan menangguhkan sementara penerbitan visa pelajar dan pertukaran pelajar (visa F, M, dan J). Kebijakan ini menuai respons cepat dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KemdiktiRistek) Republik Indonesia.
Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menyampaikan imbauan penting bagi mahasiswa Indonesia yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Melalui pernyataan resmi yang dirilis melalui media sosial KemdiktiRistek, Wamen Stella menyarankan agar para mahasiswa tidak melakukan perjalanan ke luar wilayah AS untuk sementara waktu. Imbauan ini berlaku hingga ada kejelasan lebih lanjut mengenai kebijakan visa tersebut.
"Bagi adik-adik dan rekan-rekan yang saat ini sudah berada di Amerika Serikat dengan visa F, M, atau J, kami merekomendasikan untuk tidak bepergian keluar wilayah AS hingga ada kepastian lebih lanjut," demikian bunyi imbauan tersebut.
KemdiktiRistek juga memberikan perhatian khusus kepada calon mahasiswa Indonesia yang telah mengantongi Letter of Acceptance (LoA) dari universitas-universitas di AS, terutama mereka yang menerima beasiswa dari KemdiktiRistek. Wamen Stella menegaskan bahwa pihaknya tengah berupaya keras untuk memastikan kelangsungan studi para calon mahasiswa tersebut.
"Untuk adik-adik dan rekan-rekan yang telah menerima LoA dan beasiswa dari KemdiktiRistek, kami sedang mengambil langkah-langkah strategis untuk memastikan kelanjutan studi kalian," ujarnya.
Beberapa langkah alternatif tengah dijajaki oleh KemdiktiRistek. Di antaranya adalah penjajakan peluang studi di perguruan tinggi unggulan di negara-negara lain sebagai opsi pengganti. Selain itu, KemdiktiRistek juga membuka peluang bagi calon mahasiswa untuk menempuh pendidikan di kampus-kampus terbaik di Indonesia.
Opsi Studi Alternatif yang Disiapkan KemdiktiRistek
- Penjajakan Peluang Studi di Negara Lain: KemdiktiRistek aktif mencari peluang kerjasama dengan perguruan tinggi unggulan di negara-negara selain AS, sebagai alternatif tujuan studi bagi mahasiswa Indonesia.
- Opsi Studi di Kampus Dalam Negeri: Calon mahasiswa juga didorong untuk mempertimbangkan opsi studi di kampus-kampus terbaik di Indonesia. Pemerintah berupaya memastikan kualitas pendidikan dalam negeri semakin meningkat dan mampu bersaing dengan standar internasional.
Kebijakan penangguhan visa pelajar oleh pemerintah AS ini diduga kuat terkait dengan langkah-langkah pemeriksaan yang lebih ketat terhadap pelajar asing, termasuk penelusuran aktivitas media sosial. Selain itu, langkah ini juga disinyalir sebagai bagian dari kebijakan yang lebih luas dari pemerintahan sebelumnya untuk menekan ekspresi pro-Palestina di lingkungan kampus.
Merespons situasi ini, Atase Pendidikan RI di AS terus memantau kondisi mahasiswa Indonesia yang berada di AS, termasuk mereka yang terpengaruh oleh kebijakan tersebut. KemdiktiRistek menyatakan kesiapannya untuk memberikan bantuan kepada mahasiswa yang membutuhkan.
"Kita ada atase pendidikan di Amerika, kita melihat apa yang bisa kita bantu untuk mahasiswa kita. Kalau memang ada masalah, kita pasti akan bantu," tegas Mendiktsaintek Brian Yuliarto.
Dengan adanya kebijakan baru ini, KemdiktiRistek mengimbau seluruh mahasiswa dan calon mahasiswa Indonesia untuk tetap tenang dan terus memantau perkembangan informasi resmi dari pemerintah. Pihaknya berkomitmen untuk terus berupaya mencari solusi terbaik demi kelangsungan pendidikan para mahasiswa Indonesia.