Banjir Bandang Terjang Donggala, Dua Warga Meninggal dan Ratusan Rumah Rusak

Donggala Berduka: Banjir Bandang Akibatkan Korban Jiwa dan Kerusakan Massal

Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, dilanda duka mendalam akibat banjir bandang yang menerjang Desa Wombo, Kecamatan Tanantove. Bencana alam ini, yang terjadi pada Selasa (27/5), telah merenggut nyawa dua warga dan menyebabkan kerusakan signifikan pada ratusan rumah serta infrastruktur publik.

Hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut menjadi pemicu utama meluapnya sungai dan menghantam permukiman penduduk. Dampak terparah dirasakan oleh 350 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terdampak langsung oleh terjangan banjir.

Korban Jiwa dan Upaya Evakuasi

Banjir bandang ini menyebabkan dua warga Desa Wombo, Ramisah (60) dan Rano (54), hanyut terbawa arus deras. Tim SAR gabungan segera melakukan pencarian intensif dan berhasil menemukan kedua korban dalam kondisi meninggal dunia.

  • Ramisah ditemukan sekitar 500 meter dari lokasi kejadian awal.
  • Rano ditemukan tertimbun material banjir di dekat rumahnya.

Proses evakuasi Rano berlangsung sulit karena korban tertimbun material banjir yang cukup berat. Tim SAR menggunakan alat berat untuk mengevakuasi jenazah korban.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Muh Rizal, menyatakan bahwa operasi pencarian telah resmi ditutup setelah kedua korban berhasil ditemukan dan dievakuasi ke rumah duka untuk dimakamkan.

Kerusakan Infrastruktur dan Dampak Pengungsian

Selain merusak ratusan rumah, banjir bandang juga menyebabkan kerusakan parah pada fasilitas umum, termasuk sekolah dan jembatan. Akibatnya, sekitar 100 KK harus mengungsi dan mencari tempat perlindungan yang lebih aman.

Salah satu dampak signifikan dari banjir bandang ini adalah terputusnya akses jalan penghubung antardusun akibat jembatan yang roboh. Kondisi ini menyulitkan distribusi bantuan logistik kepada para korban yang terdampak.

Warga Desa Wombo saat ini mengalami kekurangan kebutuhan dasar seperti makanan, susu bayi, dan pakaian. Kondisi ini diperparah oleh lumpur tebal yang menutupi rumah-rumah warga.

Upaya Penanganan dan Bantuan

Pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait terus berupaya melakukan pendataan kerusakan dan memberikan bantuan kepada para korban banjir bandang. Bantuan logistik dan medis juga terus disalurkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi.

Warga yang mengungsi sebagian besar memilih tinggal di rumah kerabat yang berada di desa-desa terdekat. Namun, sebagian lainnya memilih bertahan di sekitar rumah mereka dengan harapan dapat segera membersihkan rumah dan kembali beraktivitas seperti biasa.

Bencana banjir bandang di Donggala ini menjadi pengingat akan pentingnya mitigasi bencana dan kesiapsiagaan dalam menghadapi ancaman hidrometeorologi. Pemerintah dan masyarakat perlu bekerja sama untuk mengurangi risiko bencana dan melindungi keselamatan warga.