Hasil Uji Lab Polda Jambi: Beras Viral di Batanghari Terbukti Asli dan Berkualitas Premium

Polda Jambi Klarifikasi Isu Beras Palsu di Batanghari

Kepolisian Daerah (Polda) Jambi telah mengumumkan hasil uji laboratorium terkait dugaan beras palsu yang sebelumnya viral di media sosial. Kasus ini bermula dari video yang diunggah oleh seorang warga Desa Kotoboyo, Kabupaten Batanghari, bernama Lilis Suryani, yang mengaku membeli beras diduga palsu.

Setelah melalui serangkaian pengujian yang komprehensif selama kurang lebih dua minggu, Subdit I Indagsi Ditreskrimsus Polda Jambi, AKBP Hernawan, menyatakan bahwa beras yang diperiksa adalah asli dan bukan merupakan beras sintetis seperti yang dikhawatirkan.

"Hasil uji lab sudah keluar, dan dapat dipastikan bahwa beras tersebut asli, bukan sintetis atau plastik seperti yang ramai diperbincangkan," ujar AKBP Hernawan.

Berdasarkan hasil analisis, beras yang dibeli oleh Lilis Suryani tergolong sebagai beras premium. AKBP Hernawan menjelaskan bahwa fenomena sebagian beras mengambang saat direndam tidak serta merta menunjukkan bahwa beras tersebut palsu. Menurutnya, hal ini mungkin disebabkan oleh proses produksi yang menggunakan berbagai jenis padi, sehingga memungkinkan adanya campuran yang menyebabkan sebagian beras mengambang.

Kronologi Kejadian

Kejadian ini bermula ketika Lilis Suryani membeli beras merek Rambe seberat 10 kilogram di sebuah minimarket pada awal Mei 2025. Awalnya, ia tidak menaruh curiga terhadap beras tersebut dan bahkan telah memasak sekitar satu kilogram.

Kecurigaan mulai muncul saat Lilis mencuci beras untuk dimasak yang ketiga kalinya. Ia melihat sejumlah beras mengapung di air. Meskipun demikian, ia tetap melanjutkan proses memasak.

Setelah matang, Lilis merasakan perbedaan pada tekstur nasi yang dihasilkan. Nasi terasa lebih lembek dari biasanya, padahal beras yang ia beli sebelumnya selalu menghasilkan nasi yang pulen. Hal ini mendorongnya untuk mendokumentasikan beras tersebut dan membagikannya di media sosial, yang kemudian menjadi viral.

Menanggapi laporan tersebut, pihak kepolisian segera bertindak dengan mendatangi kediaman Lilis dan mengambil sampel beras untuk diuji di laboratorium. AKBP Hernawan menambahkan bahwa pihaknya akan terus mendalami informasi terkait kejadian ini untuk memastikan tidak ada pihak yang dirugikan.

Penjelasan Lebih Lanjut

AKBP Hernawan menjelaskan bahwa beras premium memang memiliki karakteristik yang berbeda dengan beras biasa. Beberapa faktor, seperti jenis padi yang digunakan dan proses penggilingan, dapat mempengaruhi kualitas dan tekstur beras. Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang belum terverifikasi dan selalu berkoordinasi dengan pihak berwenang jika menemukan hal-hal yang mencurigakan.

Dengan adanya klarifikasi dari Polda Jambi ini, diharapkan masyarakat dapat memperoleh informasi yang akurat dan tidak lagi resah dengan isu beras palsu yang sempat beredar luas.