Sake: Lebih dari Sekadar Minuman, Warisan Budaya Jepang yang Mendunia

Sake, minuman fermentasi beras khas Jepang, bukan sekadar pelepas dahaga. Ia adalah representasi budaya yang mendalam, diwariskan dari generasi ke generasi dan kini diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda.

Bagi masyarakat Jepang, sake memiliki tempat istimewa dalam kehidupan sehari-hari. Minuman ini hadir dalam berbagai acara, mulai dari perayaan tradisional hingga santap malam biasa di rumah. Eko Trisno, seorang ahli sake dari Indonesia, mengungkapkan bahwa sekitar 60% keluarga Jepang selalu menyediakan sake di rumah mereka.

Keragaman rasa sake sangat dipengaruhi oleh jenis beras yang digunakan dan metode pembuatannya. Mulai dari Nigori yang kaya tekstur hingga Futsushu yang ringan, setiap varian menawarkan pengalaman yang unik.

Eko Trisno, yang telah berkecimpung di dunia sake sejak 2012 dan memiliki sertifikasi sebagai ahli pencicip sake, menjelaskan bahwa sake idealnya dinikmati bersama hidangan yang tepat. Layaknya wine, sake memiliki karakteristik rasa yang berbeda-beda, dan pemilihan makanan yang sesuai akan meningkatkan pengalaman bersantap secara keseluruhan.

  • Kategori Sake: Sake umumnya dikategorikan menjadi empat jenis utama, yaitu manis, medium fruity, medium dry, dan full bodied. Tingkat kekeringan (dry) pada sake merujuk pada after taste pahit yang terasa setelah diminum.

  • Panduan Pemilihan Sake: Bagi pemula, sake manis seperti Junmai adalah pilihan yang baik. Tingkat selanjutnya adalah Junmai Ginjo yang memiliki rasa medium fruity, diikuti oleh Junmai Daiginjo yang merupakan sake premium.

  • Kesesuaian Makanan: Sake manis cocok dipadukan dengan hidangan seperti sashimi atau ramen dengan kuah miso. Sementara itu, sake medium fruity atau medium dry lebih cocok dengan hidangan bercita rasa pedas atau berbumbu kuat.

Menurut Eko, popularitas sake di Indonesia terus meningkat. Bahkan, sekitar 80% penikmat sake di Indonesia adalah warga negara Indonesia sendiri. Ia berharap agar semakin banyak orang Indonesia yang tidak hanya menikmati sake, tetapi juga memahami sejarah, proses pembuatan, dan cara menikmati sake yang benar.

Status sake sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO semakin memperkuat posisinya sebagai bagian penting dari budaya Jepang. Pengakuan ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap sake di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.