Peternak Lumajang Raup Ratusan Juta Rupiah Berkat Pemasaran Digital Kambing Etawa
Di kaki Gunung Semeru, seorang peternak bernama Asrul Huda membuktikan bahwa inovasi digital dapat mendongkrak bisnis peternakan secara signifikan. Pemilik Duta Etawa Farm di Desa Kandang Tepus, Lumajang, Jawa Timur ini berhasil meraup omzet ratusan juta rupiah dengan memanfaatkan media sosial sebagai platform utama pemasaran kambing etawa miliknya.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, permintaan kambing kurban meningkat pesat. Asrul melihat peluang ini dan mengoptimalkan penjualan melalui media sosial. Strategi ini terbukti sangat efektif, meningkatkan penjualan hingga enam kali lipat dibandingkan metode konvensional di pasar hewan. Jangkauan pelanggannya pun meluas, tidak hanya di sekitar Lumajang, tetapi juga hingga Jawa Tengah, Jawa Barat, dan Lampung.
Memanfaatkan Media Sosial
Asrul menjadikan YouTube, TikTok, Instagram, dan Facebook sebagai "kandang virtual" untuk menarik calon pembeli dari berbagai daerah. Ia menjelaskan:
- YouTube: Menampilkan video detail tentang kambing-kambingnya.
- TikTok: Mengunggah video singkat dan menarik, serta melakukan live streaming.
- Instagram: Membagikan foto dan video berkualitas tinggi.
- Facebook: Mempromosikan produk dan berinteraksi dengan pelanggan.
Jika penjualan offline biasanya hanya sekitar 10 ekor, penjualan online bisa mencapai 60 ekor. Asrul memulai usaha ternaknya pada tahun 2016, awalnya hanya memasarkan kambing secara konvensional. Namun, sejak 2018, ia mulai aktif membuat konten. Dengan peralatan sederhana seperti kamera ponsel dan tripod, ia merekam kondisi kambing-kambingnya satu per satu.
Strategi Konten yang Unik
Dalam video, Asrul dan karyawannya menjelaskan secara rinci tentang usia, bobot, jenis, dan kondisi fisik kambing. Ia mengulas setiap hewan ternaknya dengan latar belakang kandang yang bersih dan pencahayaan alami. Penjelasannya lugas dan menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami.
Video-video tersebut diunggah ke TikTok, YouTube Shorts, Instagram, dan Facebook, dilengkapi dengan caption menarik dan nomor kontak yang mudah dihubungi. Asrul juga rutin melakukan live streaming di TikTok, memungkinkan calon pembeli untuk bertanya langsung, melihat kambing sesuai permintaan, dan bahkan melakukan transaksi secara langsung.
Peningkatan Penjualan dan Layanan Tambahan
"Alhamdulillah, jika musim kurban ini penjualan meningkat bisa sampai 100 persen lebih," kata Asrul.
Selain menjual kambing, Duta Etawa Farm juga menyediakan layanan penitipan dan perawatan kambing hingga mendekati Hari Raya Idul Adha. Ini memberikan kemudahan bagi pembeli yang ingin memesan lebih awal namun belum siap menerima pengiriman.
Inovasi sederhana ini membuktikan bahwa adaptasi digital tidak selalu mahal atau rumit. Dengan konsistensi, kejujuran, dan strategi konten yang tepat, Asrul berhasil menjadikan media sosial sebagai alat utama dalam memasarkan hewan kurban.
"Yang penting pembeli bisa lihat langsung kondisi kambingnya. Kalau cocok, tinggal hubungi, transfer, lalu kambing kami rawat sampai waktu pengiriman," ujarnya.
Kisah sukses Asrul menjadi inspirasi bahwa sektor peternakan pun bisa berkembang pesat jika mau mengikuti perkembangan zaman. Dari lereng Semeru, ia membuktikan bahwa inovasi dan keberanian untuk berubah bisa membawa keuntungan yang nyata, bahkan dari kandang sekalipun.