Indonesia dan Prancis Jalin Kemitraan Strategis di Sektor Ekonomi Kreatif, Disaksikan Prabowo dan Macron

Indonesia dan Prancis mempererat hubungan bilateral dengan menandatangani nota kesepahaman (MoU) di bidang ekonomi kreatif. Penandatanganan ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat kerja sama antara kedua negara, terutama dalam pengembangan sektor yang dinamis dan inovatif.

Acara penandatanganan MoU berlangsung di Istana Negara, Jakarta, dengan dihadiri langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dan Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kehadiran kedua pemimpin negara ini menunjukkan komitmen tinggi dari kedua belah pihak untuk menjalin kemitraan yang erat dan saling menguntungkan.

Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia, Teuku Riefky Harsya, dan Menteri Kebudayaan Prancis, Rachida Dati, menjadi perwakilan resmi dari masing-masing negara yang menandatangani MoU tersebut. Kerja sama ini mencakup berbagai subsektor ekonomi kreatif yang potensial, termasuk:

  • Game: Pengembangan industri game yang kreatif dan inovatif.
  • Film: Peningkatan produksi dan distribusi film antara kedua negara.
  • Desain: Kolaborasi dalam bidang desain produk, fashion, dan grafis.
  • Fesyen: Pertukaran ide dan tren fashion antara Indonesia dan Prancis.
  • Kriya: Pengembangan kerajinan tangan dan produk seni tradisional.

Selain subsektor yang telah disebutkan, kerja sama ini juga membuka peluang untuk subsektor ekonomi kreatif lainnya yang memiliki potensi untuk dikembangkan bersama. Semangat saling menghargai dan mendukung kemajuan menjadi landasan utama dalam kemitraan ini.

Menteri Teuku Riefky Harsya menyampaikan bahwa penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari komitmen Presiden Prabowo dan Presiden Macron dalam memperkuat kerja sama bilateral, termasuk di bidang ekonomi kreatif. Implementasi kerja sama ini akan diwujudkan melalui beberapa program bersama yang mencakup pengembangan talenta, sinergi dengan pemangku kepentingan, akses pasar, serta perlindungan dan komersialisasi kekayaan intelektual.

Langkah konkret dalam kerja sama ini meliputi:

  • Penguatan Talenta (SDM Ekraf): Melalui workshop, pertukaran pegiat ekraf (residency), hingga koproduksi.
  • Perluasan Akses Pasar: Saling memfasilitasi partisipasi pada event ekraf di kedua negara.
  • Perlindungan dan Komersialisasi Kekayaan Intelektual (IP).

Setelah penandatanganan MoU, Menteri Teuku Riefky Harsya dan Menteri Rachida Dati melanjutkan pertemuan khusus di kantor Kementerian Ekonomi Kreatif RI, Jakarta. Pertemuan ini membahas secara lebih rinci mengenai implementasi kerja sama ekonomi kreatif antara Indonesia dan Prancis. Kedua belah pihak berkomitmen untuk memastikan bahwa kerja sama ini memberikan manfaat yang nyata bagi kedua negara.

Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor, menciptakan lapangan kerja baru, menarik investasi, dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap PDB dari sektor ekonomi kreatif. Hal ini sejalan dengan program Asta Cita dan RPJMN 2025-2029 yang menjadi acuan pembangunan ekonomi Indonesia.