Peningkatan Kewaspadaan Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi: Imbauan untuk Hindari Perjalanan Sendiri Guna Cegah Tindak Kriminal
Insiden Perampokan Mengintai Jemaah Haji: Perlunya Kewaspadaan Ekstra
Peristiwa perampokan yang menimpa seorang jemaah haji asal Sidoarjo di Arab Saudi menjadi sorotan utama dan peringatan bagi seluruh jemaah asal Indonesia. Kejadian ini, yang diduga dilakukan oleh seorang oknum sopir taksi, mengakibatkan kerugian materi yang tidak sedikit, mencapai belasan juta rupiah. Informasi mengenai kejadian ini pertama kali tersebar melalui unggahan video di platform TikTok.
Menurut informasi yang beredar, insiden tersebut terjadi di depan sebuah hotel tempat jemaah menginap, pada tanggal 20 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 waktu Arab Saudi. Jemaah haji tersebut, bernama Moh Usman, baru saja menyelesaikan ibadah umrah wajibnya dengan menggunakan fasilitas Bus Shalawat. Setelah turun dari bus, ia dihampiri oleh seorang pengemudi taksi yang kemudian menariknya masuk ke dalam kendaraan.
Alih-alih mengantarkan ke tujuan, pengemudi tersebut justru membawa korban ke sebuah lokasi yang sepi, tidak jauh dari hotel tempat jemaah lainnya menginap. Di tempat sepi itulah, pelaku mulai melancarkan aksinya dengan menanyakan visa korban dan menggeledah tasnya secara paksa. Dilaporkan bahwa pelaku berhasil merampas uang tunai milik korban sejumlah Rp16 juta dan 350 riyal. Beruntung, korban masih bisa mempertahankan kartu nusuknya.
Menanggapi insiden ini, Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris PPIH Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menyampaikan keprihatinannya dan menekankan pentingnya peningkatan kewaspadaan bagi seluruh jemaah haji. Ia mengingatkan bahwa tindak kejahatan dapat terjadi di mana saja, dan jemaah haji perlu berhati-hati, terutama karena mereka berada di negara asing dengan adat, kebiasaan, dan budaya yang berbeda dengan Indonesia.
Imbauan Penting Bagi Jemaah Haji
Berikut adalah beberapa imbauan penting yang disampaikan oleh Sugiyo kepada para jemaah haji:
- Hindari membawa uang tunai dalam jumlah besar. Nilai mata uang riyal seringkali dianggap kecil oleh masyarakat Indonesia yang belum terbiasa, padahal nominal 100 riyal saja sudah setara dengan hampir satu juta rupiah. Sebaiknya, gunakan metode pembayaran non-tunai atau membawa uang secukupnya saja.
- Jangan bepergian sendiri. Selalu usahakan untuk bepergian dalam kelompok kecil, minimal 2-3 orang, terutama jika belum mengenal lingkungan sekitar. Hal ini akan meminimalisir risiko menjadi korban kejahatan, terutama bagi jemaah lansia yang lebih rentan.
- Gunakan taksi resmi. Jika terpaksa harus menggunakan taksi, pastikan untuk memilih taksi resmi yang memiliki identitas jelas. Tanyakan tarif di awal dan catat nomor kendaraan sebagai langkah antisipasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
- Perhatikan etika naik dan turun taksi. Bagi jemaah laki-laki dan perempuan, disarankan agar laki-laki naik terlebih dahulu ke dalam taksi, sementara saat turun, perempuan turun terlebih dahulu. Hal ini bertujuan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan bersama.
- Segera melapor kepada petugas haji. Jika mengalami atau melihat kejadian yang mencurigakan atau tidak menyenangkan, segera laporkan kepada petugas haji. Petugas akan membantu dan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk menindaklanjuti laporan tersebut.
Dengan meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti imbauan yang diberikan, diharapkan para jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan aman dan nyaman di Tanah Suci.