Korban Pembacokan di Depok, Pegawai Kejaksaan Agung Berangsur Pulih dan Berikan Keterangan kepada Pihak Kepolisian

Seorang pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial DSK, yang menjadi korban pembacokan di wilayah Depok, Jawa Barat, menunjukkan perkembangan positif dalam proses pemulihannya pasca-operasi. Kabar baik ini disampaikan oleh pihak kepolisian yang menangani kasus tersebut.

Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Metro Depok, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Bambang, mengungkapkan bahwa kondisi DSK telah membaik dan yang bersangkutan sudah bersedia memberikan keterangan kepada tim penyelidik. "Pada hari ini kondisi korban sudah membaik dalam rangka pemulihan pasca-operasi. Kemudian juga korban sudah bersedia memberi keterangan kepada penyelidik," ujar AKBP Bambang kepada awak media.

DSK telah dimintai keterangannya oleh pihak kepolisian saat masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Dalam keterangannya, DSK mengaku tidak mengenali pelaku yang melakukan pembacokan terhadap dirinya.

Menurut penuturan DSK kepada polisi, peristiwa nahas itu terjadi secara tiba-tiba dan dalam kondisi yang gelap. "Pasca dihampiri sepeda motor dari arah yang berlawanan, tiba-tiba korban merasa tangannya seperti disentuh sesuatu, korban tidak bisa melihat apa itu karena situasinya gelap," jelas AKBP Bambang.

Korban bahkan tidak menyadari bahwa dirinya telah menjadi korban pembacokan hingga ia tiba di rumahnya. Ia baru menyadari pergelangan tangannya terluka setelah sampai di rumah dan memeriksanya.

"Setelah di rumah, baru memeriksa pergelangan tangannya telah ada luka," terang AKBP Bambang.

Guna mengungkap kasus ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Hingga saat ini, tercatat tujuh orang saksi telah dimintai keterangan, termasuk para pedagang dan pemilik toko di sekitar lokasi kejadian. Selain itu, polisi juga berencana memanggil pihak keluarga korban dan atasannya di kantor untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

Sebelumnya, diberitakan bahwa DSK menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) saat dalam perjalanan pulang ke rumahnya di kawasan Sawangan, Kota Depok, pada Sabtu (24/5/2025) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Diduga, DSK sempat dihadang oleh dua orang pelaku sebelum akhirnya dibacok pada bagian pergelangan tangan kanannya.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Harli Siregar, menjelaskan bahwa insiden tersebut bermula saat korban baru saja pulang kerja dari Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Daskrimti) Kejagung pada Jumat (23/5/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Dalam perjalanan pulang, DSK sempat berhenti untuk berteduh dan minum kopi karena hujan deras. Setelah hujan reda, DSK melanjutkan perjalanannya.

Sekitar pukul 02.30 WIB, DSK didekati oleh OTK yang diduga berboncengan menggunakan sepeda motor dari arah berlawanan. Pelaku kemudian meneriakkan kata "sikat" sambil mengayunkan senjata tajam ke arah lengan DSK.

"Kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor dengan kecepatan kurang lebih 60 km/jam, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat saudara DSK dan sambil berteriak 'sikat' sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan saudara DSK," jelas Harli.

"Dan sesaat kemudian berteriak kembali 'mampus lu' dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali saudara DSK," imbuhnya.

Usai kejadian, DSK segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, DSK mengaku melihat dua orang yang mengawasinya. Akibat serangan tersebut, DSK mengalami luka berat yang mengharuskannya menjalani operasi pada jari tangannya.