Banjir di Sayung Demak Menyurut, Warga Bergulat dengan Dampak Ekonomi dan Ancaman Kesehatan

Banjir di Sayung Demak Surut, Dampak Ekonomi dan Kesehatan Jadi Sorotan

Kabupaten Demak, Jawa Tengah – Banjir yang melanda Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, menunjukkan tanda-tanda surut pada hari Rabu. Meskipun demikian, warga setempat masih menghadapi tantangan signifikan akibat genangan air yang belum sepenuhnya hilang dan kurangnya dukungan fasilitas esensial seperti posko kesehatan dan pompa air.

Berdasarkan pantauan di lapangan, ketinggian air di area pemukiman kini bervariasi antara 10 hingga 40 sentimeter, mengalami penurunan dari sebelumnya yang mencapai 70 sentimeter. Akses jalan antar desa sudah dapat dilalui oleh sepeda motor, namun masih banyak rumah yang terendam, terutama yang belum ditinggikan.

Solikin, seorang warga Dukuh Ngepreh, mengungkapkan harapannya agar banjir segera surut sepenuhnya. Ia menantikan agar para petani dapat kembali bercocok tanam dan memulihkan ekonomi keluarga yang terganggu akibat banjir yang telah berlangsung selama berminggu-minggu.

"Tentu sangat terganggu, harapan kami agar semua air surut. Kondisi seperti ini membuat petani tidak memiliki penghasilan," ujarnya.

Keluhan Warga Terkait Ketiadaan Pos Kesehatan

Mahmudah, warga Dukuh Lengkong, menyampaikan keluhan terkait dampak kesehatan akibat banjir yang telah berlangsung selama tujuh bulan terakhir. Terutama dalam dua minggu terakhir, air telah memasuki rumahnya, menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

"Kami semua sakit, mudah masuk angin, sakit kepala, dan kaki gatal-gatal," keluhnya.

Ia menyayangkan tidak adanya posko kesehatan di desanya. Selama banjir berlangsung, tidak ada petugas desa maupun kelurahan yang melakukan survei atau mendirikan pos layanan kesehatan.

"Tidak ada bantuan apa pun, perangkat desa tidak ada yang melakukan survei, Bapak Lurah juga tidak ada. Jika ingin berobat, kami harus pergi sendiri," tambahnya.

Mahmudah juga menyoroti ketiadaan pompa air untuk mempercepat pengeringan banjir di wilayahnya. Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan intervensi yang lebih aktif untuk mengatasi banjir yang berulang.

"Harapan kami agar air segera dikeringkan dengan pompa. Kemarin tidak ada pompa yang disediakan. Selain itu, pos kesehatan juga sangat dibutuhkan," ungkapnya.

Data BPBD: Tiga Desa Masih Terendam Banjir

Berdasarkan data dari BPBD Kabupaten Demak pada hari Rabu siang, banjir masih menggenangi tiga desa di Kecamatan Sayung, yaitu Desa Sayung, Desa Kalisari, dan Desa Pilangsari. Ketinggian air bervariasi antara 5 hingga 70 sentimeter.

Banjir ini disebabkan oleh kombinasi limpasan sungai, air pasang laut, dan kurangnya infrastruktur pengendalian banjir di kawasan pesisir Sayung. Penanganan jangka panjang sangat diperlukan untuk mencegah terulangnya kondisi serupa.

Untuk itu, Pemerintah Daerah setempat diharapkan segera memberikan bantuan yang dibutuhkan, agar masyarakat dapat beraktifitas dengan normal.