Ketegangan di wilayah perbatasan antara Kamboja dan Thailand kembali memuncak, ditandai dengan baku tembak yang mengakibatkan satu tentara Kamboja kehilangan nyawanya. Insiden ini terjadi di area perbatasan yang disengketakan, meningkatkan kekhawatiran akan potensi eskalasi konflik di antara kedua negara.

Juru bicara militer Kamboja, Mao Phalla, mengonfirmasi terjadinya bentrokan tersebut dan menyatakan bahwa beberapa tentara Kamboja lainnya mengalami luka-luka. Namun, rincian lebih lanjut mengenai jumlah korban luka masih belum tersedia. Menurut keterangan Phalla, insiden bermula ketika pasukan Thailand menyerang tentara Kamboja yang tengah berpatroli di wilayah perbatasan Provinsi Preah Vihear, yang berbatasan langsung dengan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand.

Pihak militer Thailand memberikan versi yang berbeda terkait insiden ini. Mereka menyatakan bahwa pasukan Kamboja terlebih dahulu melepaskan tembakan di dekat Provinsi Ubon Ratchathani, yang kemudian memicu respons dari tentara Thailand. Baku tembak berlangsung selama sekitar 10 menit sebelum pihak Kamboja mengajukan permintaan gencatan senjata.

Insiden ini mengingatkan pada konflik perbatasan yang lebih besar yang terjadi pada tahun 2008, yang berpusat di sekitar kuil kuno Khmer di Preah Vihear. Sengketa atas kepemilikan wilayah di sekitar kuil tersebut telah memicu serangkaian kekerasan sporadis selama bertahun-tahun, yang menyebabkan puluhan orang tewas. Mahkamah Internasional (ICJ) akhirnya memutuskan bahwa wilayah sengketa tersebut merupakan milik Kamboja, namun ketegangan di wilayah perbatasan tetap menjadi isu yang sensitif dan berpotensi memicu konflik.

Berikut adalah poin-poin penting dalam berita ini:

• Baku tembak terjadi di wilayah perbatasan Kamboja-Thailand.
• Satu tentara Kamboja tewas dan beberapa lainnya terluka.
• Kedua belah pihak saling menyalahkan atas terjadinya insiden tersebut.
• Konflik perbatasan sebelumnya pernah terjadi pada tahun 2008 terkait kuil Preah Vihear.
• Ketegangan di wilayah perbatasan masih menjadi isu sensitif.

Situasi terkini di wilayah perbatasan masih belum jelas, dan belum ada informasi lebih lanjut mengenai langkah-langkah yang akan diambil oleh kedua negara untuk meredakan ketegangan dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa mendatang.