Indonesia Dorong Ketahanan ASEAN di KTT ke-46, Fokus pada Integrasi dan Kemitraan

markdown Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-46 yang berlangsung di Kuala Lumpur, Malaysia, Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia, Budi Santoso, turut mendampingi Presiden Prabowo Subianto. Kehadiran delegasi Indonesia ini menegaskan komitmen negara dalam memperkuat ketahanan ASEAN, baik dari sisi internal maupun melalui kemitraan strategis dengan pihak eksternal.

Dalam sesi pleno yang digelar pada Senin, 26 Mei 2025, Presiden Prabowo menyampaikan pandangan Indonesia mengenai arah pengembangan ASEAN di masa depan. Beberapa poin penting yang ditekankan adalah:

  • ASEAN yang Lebih Adaptif dan Berorientasi Hasil: Presiden menekankan pentingnya ASEAN untuk terus beradaptasi dengan perubahan zaman dan fokus pada pencapaian hasil yang konkret dan terukur.
  • Peningkatan Efektivitas Kelembagaan: ASEAN harus berevolusi untuk bertindak lebih efektif dalam menghadapi tantangan global, termasuk memperkuat kapasitas kelembagaan internal.
  • Solidaritas dalam Menghadapi Ketidakpastian: Negara-negara anggota ASEAN harus bersatu padu dalam merespons ketidakpastian dan guncangan eksternal yang mungkin terjadi di masa depan.

Indonesia juga menyoroti urgensi penguatan kemitraan eksternal, termasuk melalui skema kerja sama dengan negara-negara di kawasan Teluk (GCC) dan Tiongkok. Dukungan penuh diberikan kepada kepemimpinan Malaysia dalam KTT ke-46 ASEAN, yang mengusung tema inklusivitas dan keberlanjutan sebagai landasan kerja sama regional.

Sebagai wujud komitmen bersama, para Kepala Negara Anggota ASEAN menandatangani Deklarasi Kuala Lumpur tentang ASEAN 2045: Masa Depan Bersama Kita. Deklarasi ini menegaskan tekad kolektif untuk membangun ASEAN yang lebih tangguh, inovatif, dan berorientasi pada rakyat dalam dua dekade mendatang, sejalan dengan Visi Komunitas ASEAN 2045. KTT ke-46 ASEAN menjadi tonggak sejarah bagi ASEAN untuk memulai babak baru dalam proses membangun komunitas untuk 20 tahun ke depan.

Indonesia turut mendorong pengadopsian Visi Komunitas ASEAN 2045, yang menekankan ASEAN yang Tangguh (Resilient), Inovatif (Innovative), Dinamis (Dynamic), dan Berpusat pada Rakyat (People-Centred). Visi ini diharapkan dapat menjadi peta jalan yang konkret dan dapat ditindaklanjuti oleh seluruh negara anggota.

Mendag Busan juga menyampaikan bahwa terdapat tiga dokumen penting dari pilar ekonomi yang disampaikan dalam KTT ASEAN ke-46 dan pertemuan terkait lainnya, yaitu Report of the 25th AECC to ASEAN Leaders, ASEAN Community Vision 2025: ASEAN Economic Strategic Plan 2026–2030, dan ASEAN Leaders’ Statement on Responding to Global Economic and Trade Uncertainties

Di sela-sela rangkaian KTT ke-46 ASEAN, Mendag Busan juga mendampingi Presiden RI dalam dua pertemuan bilateral tingkat kepala negara, yaitu dengan Laos dan Singapura.