Krisis Kemanusiaan di Gaza Memburuk Akibat Pembatasan Bantuan Medis oleh Israel

Kondisi kemanusiaan di Jalur Gaza semakin memprihatinkan akibat pembatasan ketat yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan medis dan obat-obatan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa persediaan medis kritis telah menipis secara signifikan, mengancam nyawa ribuan warga Gaza yang membutuhkan perawatan.

Menurut Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Hanan Balkhy, stok peralatan medis telah menyusut hingga hampir 64 persen, sementara ketersediaan obat-obatan esensial, termasuk pereda nyeri dan antibiotik, hanya tersisa sekitar 58 persen. Situasi ini diperparah dengan belum diizinkannya 51 truk bantuan WHO untuk memasuki Gaza, yang membawa pasokan medis yang sangat dibutuhkan.

Konsekuensi dari kekurangan ini sangat mengerikan. Tenaga medis di Gaza menghadapi dilema yang tak terbayangkan, harus melakukan operasi tanpa anestesi yang memadai, atau merawat pasien tanpa perlengkapan dasar seperti cairan infus dan perban. Keterbatasan ini secara langsung membahayakan nyawa pasien, terutama mereka yang menderita penyakit kronis seperti gagal ginjal, kanker, kelainan darah, dan penyakit kardiovaskular.

Setelah blokade yang berlangsung selama 11 minggu, Israel hanya mengizinkan masuknya sejumlah kecil bantuan, yang sebagian besar terdiri dari tepung dan makanan bayi. Sayangnya, dari sedikit peralatan medis yang berhasil masuk ke Gaza pada tanggal 21 Mei, tidak ada satupun yang berasal dari WHO. Hal ini semakin memperburuk situasi dan menimbulkan pertanyaan serius tentang prioritas bantuan yang diberikan.

Situasi di Gaza bukan hanya krisis medis, tetapi juga pelanggaran terhadap hak asasi manusia. Pembatasan bantuan medis secara langsung melanggar hak warga Gaza untuk mendapatkan akses ke perawatan kesehatan yang memadai, yang merupakan hak mendasar yang diakui secara internasional. Masyarakat internasional memiliki tanggung jawab untuk mendesak Israel agar segera mencabut blokade dan mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke Gaza, sebelum lebih banyak nyawa yang hilang.