Warga Ponorogo Mengenali Wajah Buronan Interpol Kasus 2 Ton Sabu, Namun Bukan Atas Nama Dwi Astutik
Kasus narkoba internasional yang melibatkan penyelundupan dua ton sabu senilai triliunan rupiah menyeret nama seorang wanita asal Indonesia, Dwi Astutik. Wanita ini menjadi buronan Interpol dan menjadi perbincangan hangat di kampung halamannya di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Foto Dwi Astutik yang beredar luas di media massa, lengkap dengan fotokopi KTP dan paspor yang mencantumkan alamat di Dukuh Sumber Agung, Desa Balong, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, memicu rasa penasaran warga setempat. Meskipun identitas resmi menunjukkan nama Dwi Astutik, warga justru mengenali wajah tersebut sebagai seorang wanita lain bernama PA.
Kepala Dusun Sumber Agung, Gunawan, membenarkan bahwa wanita dalam foto tersebut adalah warganya. Namun, ia menegaskan bahwa tidak ada penduduk bernama Dwi Astutik di wilayahnya. "Kalau warga di sini yang bernama Dewi Astutik tidak ada, tetapi alamat itu memang warga sini dan fotonya itu juga kenal," ujarnya.
Menurut Gunawan, PA telah lama bekerja di luar negeri. Setelah bekerja di Hongkong dan Taiwan, ia dikabarkan bekerja di Kamboja. Informasi ini menambah lapisan misteri dalam kasus ini, menimbulkan pertanyaan tentang bagaimana PA bisa terlibat dalam jaringan narkoba internasional.
Warga lainnya, Sri Wahyuni, juga mengakui hal yang sama. Ia mengenal wajah dalam foto sebagai PA, bukan Dwi Astutik. "Kalau foto dan alamat yang beredar itu kita kenalnya adalah PA, memang warga sini. Tapi kalau nama Dewi Astutik, kita tidak kenal," katanya.
Kasus ini bermula dari pengungkapan penyelundupan 2 ton sabu yang dibawa oleh KM Sea Dragon Tarawa di perairan Karimun, Kepulauan Riau, pada awal Mei 2025. Dwi Astutik diduga sebagai tokoh kunci dalam jaringan ini, yang kini menjadi target utama penegak hukum.
Berikut adalah poin-poin penting dalam berita ini:
- Identitas Ganda: Warga Ponorogo mengenali wajah buronan Interpol Dwi Astutik, tetapi mengenalinya sebagai wanita bernama PA.
- Kerja di Luar Negeri: PA, yang wajahnya mirip dengan Dwi Astutik, diketahui bekerja di luar negeri, termasuk Hongkong, Taiwan, dan Kamboja.
- Kasus Narkoba Internasional: Dwi Astutik diduga terlibat dalam penyelundupan 2 ton sabu yang diamankan di perairan Karimun.
- Peran Buronan: Dwi Astutik menjadi buronan Interpol dan diduga sebagai otak di balik jaringan narkoba tersebut.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut oleh pihak berwajib untuk mengungkap identitas asli buronan dan jaringan narkoba yang terlibat. Perbedaan identitas dan keberadaan PA di luar negeri menjadi tantangan tersendiri bagi penyidik dalam mengungkap kebenaran di balik kasus ini.