Program Pembinaan Karakter Ala Dedi Mulyadi Tuai Pujian: Anak-anak Termotivasi Jadi Abdi Negara
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi, memberikan apresiasi terhadap program pendidikan berkarakter yang diinisiasi oleh Dedi Mulyadi. Menurutnya, program ini terbukti efektif dalam mengembangkan aspek psikologis anak-anak.
Kak Seto, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa program tersebut mampu memberikan dampak positif terhadap perubahan sikap dan karakter anak. Ia bahkan menuturkan adanya perubahan cita-cita pada anak-anak yang mengikuti program ini. Beberapa anak yang awalnya memiliki keinginan menjadi dokter, pengacara, atau content creator, kemudian termotivasi untuk menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).
"Ketika anak-anak ditanya mengenai alasan perubahan cita-cita mereka, jawaban yang muncul adalah kecintaan terhadap tanah air, keinginan untuk disiplin, dan peningkatan rasa percaya diri," ujar Kak Seto di Denpasar, Bali, pada Rabu (28/5/2025).
Ia menambahkan bahwa anak-anak yang mengikuti program ini mengungkapkan perasaan senang dan bangga. Mereka merasa hidupnya menjadi lebih teratur dan tetap memiliki waktu untuk belajar.
Meski demikian, Kak Seto menekankan bahwa program yang melibatkan pembinaan di barak militer ini tidak serta merta dapat diterapkan di seluruh provinsi. Ia menyarankan agar setiap daerah mengembangkan program yang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan lokal.
"Pendidikan nonformal di barak militer adalah salah satu bentuk treatment. Pemerintah daerah memiliki kebebasan untuk memilih pendekatan lain, seperti kegiatan di perpustakaan, gelanggang olahraga, atau alam bebas. Yang terpenting adalah program tersebut memberikan manfaat terbaik bagi anak dan tetap ramah anak," jelasnya.
Kak Seto juga mengapresiasi langkah Dedi Mulyadi yang melibatkan berbagai pihak, termasuk Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan Dinas Perlindungan Anak, dalam merancang dan melaksanakan program ini.
Sebagai informasi, program Pendidikan Berkarakter Bela Negara merupakan inisiatif yang digagas oleh Dedi Mulyadi dengan tujuan mendidik anak-anak yang dianggap bermasalah di Jawa Barat. Program ini dijalankan bekerja sama dengan Kodam III Siliwangi.
Walaupun menuai pujian, program ini juga tidak lepas dari kritik. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sebelumnya mendesak Dedi Mulyadi untuk menghentikan program pengiriman siswa bermasalah ke barak militer hingga dilakukan evaluasi menyeluruh.
Wakil Ketua KPAI, Jasra Putra, menekankan pentingnya evaluasi terhadap pelaksanaan program dan dampaknya terhadap anak-anak. Ia menyampaikan bahwa KPAI telah menyampaikan hasil pengawasan kepada pemerintah daerah dan merekomendasikan penghentian sementara program tersebut sampai evaluasi selesai dilakukan, terutama terkait regulasi.