Proyek Waduk Retensi Marunda Kembali Menampakkan Aktivitas Pembangunan

Setelah lebih dari satu dekade terbengkalai, proyek Waduk Retensi Marunda di Cilincing, Jakarta Utara, menunjukkan tanda-tanda kehidupan kembali. Pardi, seorang warga Marunda, mengungkapkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas pembangunan kembali terlihat di sekitar area waduk.

"Sekitar lima bulan lalu, proyek ini mulai aktif lagi. Tapi, kami tidak tahu pasti apa yang sedang dikerjakan," ujar Pardi saat ditemui di lokasi pada Rabu, 28 Mei 2025. Menurutnya, pekerja terlihat keluar masuk area waduk dan melakukan pengukuran di sekitar waduk depan rumahnya. Hal ini kontras dengan kondisi sebelumnya, di mana tidak ada aktivitas pembangunan sejak proyek tersebut terhenti pada tahun 2014.

Kondisi Terkini Waduk Retensi Marunda

Dari pantauan di lokasi, suara mesin proyek terdengar jelas, menandakan adanya aktivitas pembangunan. Namun, area spesifik yang sedang dikerjakan belum dapat diidentifikasi. Upaya untuk memasuki area waduk tidak membuahkan hasil karena adanya pembatasan akses.

Waduk Retensi Marunda, yang dibangun di atas lahan seluas 56 hektare yang dulunya merupakan empang warga, memiliki tujuan ganda: pengendalian banjir dan pengembangan kawasan wisata. Proyek ini dimulai sekitar tahun 2014 dengan harapan mengurangi dampak luapan Kali Blencong yang kerap melanda wilayah tersebut.

Secara fisik, badan waduk telah terbentuk dan tampak terawat dengan air berwarna biru kehijauan yang menyegarkan mata. Kondisi air waduk juga terlihat bersih. Namun, area di sekeliling waduk, yang seharusnya menjadi taman atau tempat wisata, tampak terbengkalai dengan ilalang yang tumbuh tinggi.

Pintu masuk waduk di bagian ujung telah ditutup dengan pagar seng. Dari balik pagar, terlihat paving block yang hancur di depan pintu masuk dan sebuah bangunan semi permanen dari kayu di dalam area waduk.

Harapan Baru untuk Waduk Retensi Marunda

Kembalinya aktivitas pembangunan di Waduk Retensi Marunda membawa harapan baru bagi warga sekitar. Proyek ini diharapkan dapat segera diselesaikan dan memberikan manfaat yang dijanjikan, yaitu pengendalian banjir dan ruang publik yang nyaman bagi masyarakat.