Perjuangan Warga Tangerang Mendapatkan Uang Baru Jelang Lebaran: Antrean Panjang dan Perjalanan Jauh
Perjuangan Warga Tangerang Mendapatkan Uang Baru Jelang Lebaran: Antrean Panjang dan Perjalanan Jauh
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, upaya masyarakat untuk mendapatkan uang pecahan baru guna berbagi THR mengalami berbagai tantangan. Salah satunya dialami oleh David, warga Kota Tangerang, yang rela menempuh perjalanan panjang dan menghabiskan waktu berjam-jam demi mendapatkan uang baru. Ia terpaksa melakukan perjalanan sejauh 65 kilometer dari Poris, Tangerang, menuju Rangkasbitung, Lebak, Banten. Perjalanan yang memakan waktu sekitar dua jam ini dilalui David karena kehabisan kuota penukaran uang di lokasi yang lebih dekat dengan tempat tinggalnya.
David menceritakan pengalamannya, “Saya sudah mendaftar online melalui situs Pintar Bank Indonesia sejak pukul 09.00 WIB, tetapi kuota di Masjid Al-Azhom, Tangerang, dan beberapa lokasi lainnya di Jakarta dan Tangerang telah habis. Akhirnya, saya mendapatkan kuota di Rangkasbitung.” Keberhasilannya mendapatkan kuota tersebut tidaklah mudah, perjuangan mendapatkan uang baru ini terbilang cukup melelahkan. Ia berangkat dari rumah pukul 07.30 WIB dan tiba di Masjid Agung Al-Araaf, Rangkasbitung, pukul 09.30 WIB, mendapati sejumlah warga telah lebih dulu mengantre.
Tidak hanya David, Nuraeni, warga Cipanas, Lebak, juga merasakan kendala serupa. Meskipun tinggal di Lebak, ia harus menempuh perjalanan menuju Rangkasbitung karena lokasi penukaran uang di Cipanas yang tersedia tahun lalu telah ditiadakan. “Tahun lalu ada layanan penukaran uang di Cipanas, tetapi tahun ini harus ke Rangkasbitung. Alhamdulillah, saya masih mendapatkan kuota,” ujarnya. Nuraeni menukarkan uang senilai Rp 2,5 juta, dengan pecahan Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000 untuk dibagikan kepada keluarga dan tetangga. Baik David maupun Nuraeni menggambarkan tradisi berbagi uang baru saat Lebaran sebagai momen penting yang layak diperjuangkan.
Sementara itu, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten telah menyiapkan dana sebesar Rp 2,7 triliun untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025. Terdapat 52 titik layanan penukaran uang yang tersebar di seluruh wilayah Banten, beroperasi hingga 27 Maret 2025. Kepala Perwakilan BI Banten, Ameriza M. Moesa, dalam keterangan tertulisnya menyatakan bahwa layanan kas prima ini bertujuan untuk memastikan tersedianya uang rupiah yang layak edar dalam jumlah dan pecahan yang sesuai kebutuhan masyarakat, sehingga dapat melengkapi kebahagiaan masyarakat dalam menyambut Ramadhan dan Idul Fitri. Meskipun demikian, pengalaman David dan Nuraeni menggambarkan betapa tingginya antusiasme masyarakat dan tantangan dalam mengakses layanan penukaran uang baru ini.
Kendala yang Dihadapi Warga:
- Sistem pendaftaran online yang terbatas kuotanya.
- Perlu waktu tempuh yang panjang untuk mencapai lokasi penukaran uang.
- Persaingan ketat dalam mendapatkan kuota penukaran uang.
Meskipun terdapat kendala, upaya BI dalam menyediakan layanan penukaran uang layak diapresiasi. Namun, peningkatan sistem dan strategi distribusi yang lebih merata perlu dipertimbangkan untuk memudahkan akses masyarakat terhadap uang baru, khususnya di daerah dengan kepadatan penduduk tinggi.