Rencana Pembangunan Permanen Stairlift di Borobudur Memicu Diskusi Lanjutan

Rencana Permanen Stairlift di Borobudur: Menunggu Keputusan Final

Usulan untuk menjadikan stairlift di Candi Borobudur sebagai fasilitas permanen tengah menjadi perhatian. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa ide ini muncul dari berbagai kalangan, termasuk komunitas Buddhis dan pengamat kebudayaan, yang menginginkan aksesibilitas yang lebih baik bagi semua pengunjung.

Menurut Hasan Nasbi, Candi Borobudur, sebagai warisan budaya dan sejarah yang berharga, seharusnya dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik. Ia mencontohkan bahwa di berbagai situs budaya dan sejarah di seluruh dunia, fasilitas serupa disediakan untuk memastikan inklusivitas, memungkinkan orang lanjut usia atau dengan disabilitas untuk tetap dapat menikmati keindahan dan sejarah tempat tersebut.

"Rencana awalnya itu kan dibikin untuk sementara. Tapi sekarang ada masukan-masukan dari beberapa kelompok teman-teman Buddhis, ada kelompok dari teman-teman yang juga pemerhati kebudayaan, ada yang meminta - ini kan ada yang mengusulkan - bahwa itu dibuat permanen saja," ujar Hasan Nasbi.

Namun, sebelum keputusan final diambil, usulan ini akan dibahas lebih lanjut dalam rapat yang melibatkan berbagai pihak terkait. Kementerian Kebudayaan, Dewan Cagar Budaya, dan pengelola Candi Borobudur akan duduk bersama untuk mempertimbangkan semua aspek sebelum memberikan persetujuan.

"Sekarang masih berupa usulan. Nanti akan betul-betul jadi permanen atau tidaknya, tentu ada keputusannya lah. Ada rapat lah dari Kementerian Kebudayaan, dari Dewan Cagar Budaya, dari pihak pengelola - tentu mereka akan rapat bareng dulu menanggapi usulan-usulan ini," kata Hasan Nasbi.

Inisiatif pemasangan stairlift di Candi Borobudur sebelumnya dilakukan untuk menyambut kunjungan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, bersama Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah menyediakan jalur khusus tanpa tangga hingga level 4 candi, yang kemudian dilanjutkan dengan penggunaan stairlift untuk mencapai puncak candi. Usulan permanen ini diharapkan dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi semua pengunjung, menjadikan Candi Borobudur lebih inklusif dan mudah diakses.

Keputusan akhir mengenai permanen atau tidaknya stairlift ini akan ditentukan setelah melalui serangkaian diskusi dan pertimbangan yang matang, dengan memperhatikan aspek pelestarian cagar budaya dan kebutuhan aksesibilitas bagi semua pengunjung.