Banjir Kota Jambi Renggut Nyawa Pemancing, Delapan Kecamatan Terendam
Banjir Kota Jambi Renggut Nyawa, Delapan Kecamatan Terendam
Kota Jambi kembali bergulat dengan bencana banjir yang telah berlangsung hampir dua pekan. Bencana alam ini telah menelan satu korban jiwa, seorang warga yang dilaporkan meninggal dunia akibat terpeleset saat memancing di wilayah Kelurahan Legok. Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkartan) Kota Jambi, Mustari Affandi, membenarkan peristiwa nahas tersebut. Menurut keterangannya, korban terpeleset dan jatuh saat tengah melakukan aktivitas memancing di sekitar daerah Legok dan telah dimakamkan. Pernyataan ini disampaikan Affandi saat melakukan peninjauan lapangan di sepanjang aliran Sungai Batanghari pada Senin, 10 Maret 2025.
Bencana banjir yang melanda Kota Jambi kali ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Batanghari. Tinggi muka air telah mencapai 14,85 meter, memaksa pemerintah setempat menetapkan status siaga dua. Dampaknya sangat signifikan, dengan delapan kecamatan terendam banjir. Wilayah yang terdampak meliputi:
- Danau Teluk
- Pelayangan
- Pasar Jambi
- Jelutung
- Jambi Timur
- Pall Merah
- Telanaipura
- Jambi Selatan
Pemerintah Kota Jambi melalui berbagai instansi terkait terus berupaya melakukan pemantauan intensif terhadap perkembangan situasi banjir. Upaya penyaluran bantuan kepada warga terdampak juga terus dilakukan untuk meringankan beban masyarakat yang rumahnya terendam air. Tim gabungan dari berbagai elemen terus bekerja keras untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga yang terdampak bencana ini. Kondisi darurat ini menuntut kerja sama dan solidaritas seluruh pihak untuk mengatasi dampak banjir dan membantu pemulihan kehidupan masyarakat di wilayah yang terdampak. Upaya evakuasi dan distribusi logistik terus dimaksimalkan untuk menjangkau seluruh wilayah terdampak. Pemerintah juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti arahan dari petugas terkait guna mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Selain upaya penanganan darurat, pemerintah juga tengah fokus pada upaya jangka panjang untuk mitigasi bencana banjir di Kota Jambi. Langkah-langkah ini mencakup upaya penataan tata ruang, pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang lebih baik, serta peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi lingkungan.
Situasi banjir yang berkepanjangan ini menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan menghadapi bencana alam dan perlunya sinergi antara pemerintah dan masyarakat untuk mengurangi risiko dan dampak bencana di masa mendatang. Kondisi ini juga menunjukkan perlunya investasi yang lebih besar dalam infrastruktur penanggulangan banjir dan program-program edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan dan kesiapsiagaan bencana.