Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya, Hercules Rosario Marshal, secara terbuka menyampaikan permohonan maaf kepada mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), Letnan Jenderal (Purn) Sutiyoso. Permintaan maaf ini menyusul pernyataan Hercules yang dianggap menyinggung dan sempat menjadi sorotan.

Sutiyoso sendiri menyambut baik itikad baik Hercules. Ia menyatakan tidak tersinggung dengan ucapan tersebut dan menganggapnya sebagai hal yang manusiawi. Apalagi, Hercules telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung dan melalui media. Sutiyoso bahkan menganggap Hercules seperti adik dan anak sendiri.

Hubungan emosional antara Sutiyoso dan Hercules terjalin sejak lama, ketika keduanya terlibat dalam perjuangan membela Timor Leste sebagai bagian dari NKRI. Saat itu, Sutiyoso yang bertugas di Kopassus bekerja sama dengan Hercules dan Ketua Forum Komunikasi Pejuang Timor-Timur (FKPT), Erico Gutteres, yang menunjukkan kesetiaan kepada NKRI.

"Sejarahnya seperti itu, kita punya sejarah hubungan emosional yang terbangun dengan berdarah-darah, bukan terbangun karena mesra-mesraan. Itu tidak bisa dilupakan," ujar Sutiyoso.

Dalam pertemuan tersebut, Hercules secara tulus menyampaikan permintaan maaf atas ucapan spontannya yang menyinggung Sutiyoso. Sebagai simbol permintaan maaf secara adat Timor Leste, Hercules menyerahkan kain Timor yang diterima dengan baik oleh Sutiyoso. Hercules juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga besar Sutiyoso.

"Saya minta maaf kepada Pak Sutiyoso, minta maaf yang sebesar-besarnya kepada Pak Sutiyoso, kepada anak cucu dan keluarganya semua. Karena Pak Sutiyoso dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) baret merah, saya sangat hormat dan saya sangat kagum sama beliau," kata Hercules.

Permohonan maaf ini sekaligus mengakhiri kesalahpahaman yang sempat terjadi antara Hercules dan Sutiyoso. Sutiyoso berharap kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam berucap dan menjaga hubungan baik antar sesama.