Tim SAR Temukan ABK Terakhir KM Sumber Wangi, Operasi Pencarian Dihentikan
Pencarian ABK KM Sumber Wangi Dihentikan Setelah Penemuan Korban Terakhir
Banyuwangi, Jawa Timur - Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan Hary (54), anak buah kapal (ABK) KM Sumber Wangi yang menjadi korban dalam insiden tenggelamnya kapal tersebut. Hary ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada hari Rabu (25/5/2025) sekitar 3,9 nautical mile (Nm) dari lokasi yang diduga menjadi titik tenggelamnya kapal. Penemuan ini mengakhiri operasi pencarian yang telah berlangsung selama beberapa hari.
"Alhamdulillah, pada hari kelima pencarian, satu korban KM Sumber Wangi atas nama Hary berhasil ditemukan," ungkap Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setyabudi. Jenazah Hary segera dievakuasi oleh tim SAR menggunakan perahu karet dan dibawa ke Pelabuhan Muncar. Setibanya di pelabuhan, jenazah dibawa menuju Puskesmas Muncar menggunakan ambulans Pos AL Muncar untuk proses identifikasi lebih lanjut.
Setelah melalui proses identifikasi, pihak berwenang memastikan bahwa jenazah tersebut adalah Hary, ABK yang selama ini menjadi target pencarian. Jenazah kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Dengan ditemukannya Hary, maka seluruh ABK KM Sumber Wangi yang dilaporkan hilang telah ditemukan, meskipun dalam kondisi meninggal dunia. Kejadian ini menjadi pukulan berat bagi keluarga korban dan masyarakat sekitar.
Wahyu Setyabudi menyatakan bahwa dengan ditemukannya korban terakhir, operasi pencarian resmi ditutup. "Operasi SAR dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat akan kembali ke satuan masing-masing," jelasnya. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan segala upaya telah dilakukan dan seluruh korban telah ditemukan.
KM Sumber Wangi diketahui tenggelam setelah dihantam ombak tinggi yang menyebabkan lambung kapal bocor. Kapal tersebut membawa 29 ABK saat berlayar dari perairan Senggrong setelah mencari ikan. Dari 29 ABK, 26 orang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke daratan terdekat, sementara Hary dan dua ABK lainnya, Pairin (54) dan DI (70), tidak berhasil mencapai daratan dan ditemukan meninggal dunia di waktu yang berbeda.
Insiden ini menjadi pengingat akan bahaya yang selalu mengintai para nelayan di laut. Kondisi cuaca yang tidak menentu dan ombak tinggi dapat menjadi ancaman serius bagi keselamatan para pelaut. Diharapkan kejadian serupa tidak terulang kembali dan semua pihak dapat meningkatkan kewaspadaan serta memperhatikan faktor keselamatan saat melaut.