Mayjen Deddy Suryadi Nakhodai Kodam Jaya: Dari Ajudan Presiden Hingga Garda Ibu Kota
Mayjen TNI Deddy Suryadi, seorang perwira tinggi berpengalaman yang pernah mengemban amanah sebagai ajudan Presiden Joko Widodo, kini dipercaya memegang tampuk kepemimpinan sebagai Panglima Kodam Jayakarta (Pangdam Jaya). Penunjukan ini menandai babak baru dalam karier militernya, setelah sebelumnya menjabat sebagai Pangdam IV/Diponegoro.
Lahir di Bandung pada tanggal 14 September 1973, Mayjen Deddy Suryadi adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1996. Sepanjang pengabdiannya di TNI, Deddy banyak menghabiskan waktu di lingkungan Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Di korps baret merah ini, ia meniti karier dari bawah, mulai dari Danyon 22 Grup 2/Sandi Yudha, Dandenma Kopassus, hingga akhirnya dipercaya menjadi Komandan Grup 2/Sandi Yudha pada periode 2016-2017.
Kiprahnya di Kopassus terus berlanjut hingga menduduki posisi strategis seperti Wadanjen Kopassus pada tahun 2021-2022. Puncak kariernya di Kopassus adalah ketika ia menjabat sebagai Komandan Jenderal (Danjen) Kopassus pada tahun 2023-2024. Sebelum mengemban amanah sebagai Pangdam IV/Diponegoro pada 21 Februari 2024, Deddy juga pernah dipercaya menjadi ajudan Presiden Joko Widodo pada tahun 2017-2019. Selain itu, ia juga pernah menjabat sebagai Kasrem 061/Surya Kencana yang berkedudukan di Kota Bogor, Danrem 074/Warastratama atau Korem Solo pada 2021, serta Kasdam IV/Diponegoro pada 2022-2023.
Penunjukan Mayjen Deddy Suryadi sebagai Pangdam Jaya ini menyusul rotasi jabatan yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto terhadap 117 perwira tinggi (Pati) TNI. Rotasi ini tertuang dalam Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/667/V/2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Jabatan di Lingkungan TNI yang ditetapkan pada Selasa (27/5). Jabatan Pangdam Jaya sebelumnya diemban oleh Mayjen Rafael Granada Baay, yang kini mengemban amanah baru sebagai Sekretaris Utama Badan Intelijen Negara (Sestama BIN). Dengan jabatan barunya ini, pangkat Rafael Granada Baay akan dinaikkan satu tingkat menjadi letnan jenderal.
Mayjen Rafael Granada Baay sendiri adalah lulusan Akmil tahun 1993 yang juga memiliki pengalaman panjang di Kopassus. Sebelum menjabat sebagai Pangdam Jaya, ia pernah menjabat sebagai Pangdam V/Brawijaya (2023-2024) dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) pada tahun 2023. Rotasi jabatan ini, menurut Kapuspen TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi, merupakan bagian dari strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas.
"Mutasi ini bukan sekadar proses administratif, tapi merupakan strategi pembinaan karier dan penyegaran organisasi untuk meningkatkan efektivitas tugas. Ini juga bentuk kesiapan TNI dalam menghadapi dinamika yang terus berubah, baik di dalam negeri maupun global," ujar Mayjen TNI Kristomei Sianturi.
Dari 117 Pati yang dimutasi, 47 di antaranya berasal dari TNI Angkatan Darat, 30 dari TNI Angkatan Laut, dan 40 dari TNI Angkatan Udara. Langkah ini mencerminkan komitmen TNI dalam menjaga kesinambungan regenerasi dan adaptasi strategis dalam menghadapi tantangan pertahanan negara.
Berikut ini adalah beberapa poin penting terkait dengan penunjukan Mayjen Deddy Suryadi sebagai Pangdam Jaya:
- Latar Belakang: Mayjen Deddy Suryadi adalah lulusan Akmil 1996 dengan pengalaman panjang di Kopassus.
- Jabatan Sebelumnya: Pernah menjadi ajudan Presiden Jokowi, Danjen Kopassus, dan Pangdam IV/Diponegoro.
- Rotasi Jabatan: Penunjukan ini merupakan bagian dari rotasi 117 Pati TNI.
- Pengganti: Menggantikan Mayjen Rafael Granada Baay yang menjadi Sestama BIN.
- Tujuan Rotasi: Untuk pembinaan karier, penyegaran organisasi, dan meningkatkan efektivitas tugas TNI.