Serangan Udara Israel Merenggut Nyawa Jurnalis dan Keluarga di Gaza

Gelombang kekerasan kembali menerjang Jalur Gaza, dengan serangan udara Israel yang mematikan menghantam rumah seorang jurnalis lokal, merenggut nyawa sedikitnya delapan orang. Insiden tragis ini terjadi di wilayah Al-Saftawi, bagian utara Gaza City, pada Rabu (28/5) dini hari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

Menurut juru bicara badan pertahanan sipil Gaza, Mahmoud Bassal, serangan udara tersebut secara langsung menghantam kediaman sang jurnalis, menyebabkan kematian delapan orang. Korban jiwa telah dievakuasi, namun belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Israel terkait serangan ini.

Intensifikasi operasi militer Israel di Jalur Gaza, yang diumumkan bulan ini dengan dalih "mengalahkan Hamas", telah menuai kecaman keras dari komunitas internasional. Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memprihatinkan, dengan kekurangan makanan dan pasokan medis yang semakin parah.

Peningkatan serangan ini terjadi setelah Israel mengaktifkan puluhan ribu tentara cadangan untuk operasi di Gaza. Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 200 target dalam 48 jam terakhir, termasuk lokasi yang dikatakannya sebagai fasilitas penyimpanan senjata, pos penembak jitu, terowongan, dan infrastruktur yang digunakan oleh kelompok bersenjata.

Namun, rentetan serangan tersebut juga berdampak pada warga sipil. Serangan sebelumnya menghantam sebuah sekolah di Gaza City yang digunakan sebagai tempat penampungan pengungsi, menyebabkan puluhan orang tewas, termasuk anak-anak. Militer Israel mengklaim bahwa sekolah tersebut menampung anggota kelompok bersenjata.

Kekerasan di Jalur Gaza meningkat tajam setelah gencatan senjata yang berlangsung selama dua bulan berakhir pada pertengahan Maret. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan Gaza menunjukkan bahwa ribuan orang telah tewas sejak gencatan senjata berakhir, dengan sebagian besar korban adalah warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak. Total korban jiwa akibat konflik di Gaza telah mencapai puluhan ribu jiwa.