Injourney Klarifikasi Pemasangan Stairlift Portabel di Candi Borobudur Jelang Kunjungan Presiden
Kabar mengenai pemasangan eskalator di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, sempat memicu perbincangan hangat di media sosial. Menanggapi hal tersebut, PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Injourney) memberikan klarifikasi resmi. Direktur Utama Injourney, Maya Watono, menegaskan bahwa fasilitas yang dipasang bukanlah eskalator, melainkan stairlift portabel yang dirancang khusus untuk memudahkan akses ke candi tanpa merusak struktur bangunan bersejarah tersebut.
Penjelasan ini muncul setelah sebuah video yang beredar di platform X dan Instagram menunjukkan proses pemasangan yang diklaim sebagai eskalator. Dalam video tersebut, seorang pekerja menyebutkan bahwa fasilitas tersebut dipersiapkan untuk kunjungan Presiden Prabowo Subianto pada tanggal 29 Mei mendatang. Namun, Maya Watono membantah klaim tersebut dan menjelaskan bahwa stairlift ini bersifat sementara dan dapat dibongkar pasang.
"Yang kami bangun prasarana naik candi yang bersifat portable. Ini bongkar pasang," ujar Maya dalam media briefing di Candi Borobudur.
Injourney menjamin bahwa pemasangan stairlift ini tidak akan menimbulkan kerusakan pada struktur candi. Teknik pemasangan yang digunakan sangat hati-hati dan tidak melibatkan paku, bor, atau penetrasi apapun ke batu candi. Maya Watono menjelaskan bahwa teknik serupa juga diterapkan di berbagai situs bersejarah dunia lainnya, seperti Acropolis Athena di Yunani, ramp di Tembok Besar China, dan Angkor Wat di Kamboja. Penggunaan stairlift juga lazim ditemukan di situs-situs seperti Castel of Crete (Kastil Kreta) di Yunani.
Keberadaan stairlift ini dianggap penting untuk mengatasi tantangan aksesibilitas di Candi Borobudur, terutama karena struktur bangunan yang curam dan licin. Tujuannya adalah untuk melindungi batu-batu candi sekaligus memastikan inklusivitas bagi semua pengunjung. Maya Watono menekankan bahwa fasilitas ini telah sesuai dengan Outstanding Universal Values (OUV) yang ditetapkan oleh UNESCO.
"Kita tidak ada paku, kita tidak ada bor, kita tidak ada sama sekali penetrasi kepada batu candi. Semua ini dilakukan dengan teknik sipil yang sangat diperhitungkan matang," kata Maya.
Candi Borobudur memang dipersiapkan untuk kunjungan Presiden Prabowo Subianto bersama Presiden Prancis, Emmanuel Macron. Kedua pemimpin negara tersebut dijadwalkan untuk mengunjungi puncak Borobudur pada hari Kamis, 29 Mei. Sebelum ke Candi Borobudur, rombongan juga akan mengunjungi Akademi Militer (Akmil) Magelang. Pengamanan untuk kunjungan ini melibatkan TNI, Polri, dan berbagai instansi pemerintah daerah.
Kedatangan Presiden Macron di Indonesia telah disambut dengan upacara kenegaraan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta. Menteri Pertahanan Sjafrie dan Menteri Luar Negeri Sugiono menyambut langsung kedatangan Presiden Macron, yang disambut dengan tarian dan musik Betawi.