Tragedi Probolinggo: Rem Blong Truk Kembali Renggut Nyawa di Jalan Raya
Kecelakaan tragis kembali terjadi di jalan raya, kali ini menimpa wilayah Probolinggo, Jawa Timur. Sebuah truk diduga mengalami rem blong, menjadi penyebab utama kecelakaan yang merenggut nyawa dan menyebabkan luka-luka.
Insiden memilukan ini terjadi di Jalan Raya Malasan, Desa Banjarsawah, Kecamatan Tegalsiwalan, Probolinggo. Truk dengan nomor polisi W 8197 UR, diduga kuat mengalami masalah pada sistem pengereman, kehilangan kendali dan menabrak sejumlah kendaraan di sekitarnya. Dampak tabrakan ini sangat dahsyat, menyebabkan empat orang meninggal dunia di lokasi kejadian.
Menurut keterangan saksi mata, Umar Faruk, truk tersebut sempat membunyikan klakson panjang sebelum kejadian, seolah memberikan peringatan akan adanya masalah. Namun, dalam hitungan detik, tabrakan tak terhindarkan. Truk tersebut menabrak sebuah mobil pikap Granmax dan beberapa sepeda motor sebelum akhirnya terguling ke sungai sedalam lima meter.
"Sempat klakson panjang dari jauh kayak rem blong. Akhirnya nabrak pikap lalu nabrak sepeda motor," ujar Umar Faruk, menggambarkan detik-detik mencekam sebelum terjadinya tabrakan.
Akibat kecelakaan ini, lima orang menjadi korban. Empat di antaranya meninggal dunia di lokasi kejadian, sementara satu korban lainnya mengalami luka berat dan segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Proses evakuasi berlangsung dramatis, dengan warga setempat turut membantu mengeluarkan korban yang terjebak di dalam kabin truk yang terbalik.
Ipda Aditya Wikrama, Kanit Gakkum Satlantas Polres Probolinggo, menjelaskan bahwa hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) sementara menunjukkan adanya masalah pada sistem pengereman truk. "Kecelakaan ini akibat dump truk mengalami gangguan fungsi pengereman dari arah selatan ke utara atau arah Lumajang ke Probolinggo menabrak pikap dan motor dari arah berlawanan," ujarnya.
Kecelakaan akibat rem blong pada kendaraan berat seperti truk memang menjadi masalah serius di Indonesia. Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan menjelaskan bahwa kegagalan fungsi rem pada truk seringkali disebabkan oleh panas berlebih akibat beban kerja yang berat, terutama saat melintasi jalan menurun.
Menurut badan tersebut kampas rem menjadi panas karena penggunaan rem kaki secara maksimal dan terus-menerus, hal ini jadi penyebab utama rem truk blong. Apa pun yang terjadi, jangan pernah mengocok pedal rem, mengocok pedal rem secara berulang kali akan membuat tekanan angin menjadi tekor atau minyak rem masuk angin.
Untuk menghindari kejadian serupa, pengemudi truk diimbau untuk selalu waspada dan memeriksa kondisi kendaraan secara berkala, terutama sistem pengereman. Selain itu, penting untuk menggunakan gigi yang tepat saat melintasi jalan menurun dan menghindari penggunaan rem secara berlebihan. Mengantisipasi kondisi jalan dan tidak panik saat terjadi masalah pada pengereman juga sangat krusial untuk mencegah kecelakaan yang lebih fatal.
Berikut adalah beberapa tips keselamatan dari Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan untuk pengemudi truk:
- Selalu antisipasi kondisi jalan.
- Hindari mengocok pedal rem saat rem tidak bekerja maksimal.
- Jangan memindahkan gigi ke gigi rendah saat rem blong, karena dapat menyebabkan gigi masuk ke posisi netral.
Tragedi di Probolinggo ini menjadi pengingat bagi kita semua akan pentingnya keselamatan berkendara dan perlunya perhatian lebih terhadap kondisi kendaraan, terutama bagi pengemudi kendaraan berat. Upaya pencegahan kecelakaan harus menjadi prioritas utama untuk menghindari jatuhnya korban jiwa di jalan raya.