Bahaya Tersembunyi di Balik Kompresor: Nelayan Cilincing Berisiko Keracunan Oli Saat Menyelam

Penggunaan kompresor udara oleh para nelayan di Cilincing, Jakarta Utara, untuk membantu mereka menyelam lebih lama saat mencari kerang, menyimpan bahaya laten yang mengintai kesehatan. Praktik yang telah berlangsung lama ini, meskipun memberikan keuntungan dalam meningkatkan hasil tangkapan, ternyata berpotensi menyebabkan masalah kesehatan serius akibat paparan oli dari mesin kompresor.

Para nelayan menggunakan kompresor yang dihubungkan dengan selang panjang hingga 30 meter dan regulator yang terbuat dari paralon. Alat ini memungkinkan mereka untuk menyelam lebih dalam dan lebih lama, hingga 10 menit. Sayangnya, untuk memastikan kelancaran kinerja kompresor, oli pelumas sering kali digunakan. Residu oli ini, tanpa disadari, terhirup oleh para nelayan saat mereka menyelam. Mulyadi (40), seorang nelayan Cilincing, mengungkapkan bahwa oli tersebut seringkali menyembur dan masuk ke mulut mereka. Walaupun menyadari bahayanya, mereka tetap menggunakan alat ini karena alasan ekonomi dan kemudahan.

Bahaya menghirup oli dalam jangka panjang sangatlah nyata. Mulyadi menceritakan pengalaman pahit ayahnya yang meninggal dunia akibat kanker paru-paru pada tahun 2017. Diduga kuat, penyakit tersebut disebabkan oleh paparan oli selama bertahun-tahun saat menjadi nelayan kompresor. Ia menjelaskan bahwa paru-paru ayahnya dipenuhi lemak, yang kemudian berkembang menjadi kanker. Kasus ini menjadi pengingat tragis akan risiko kesehatan yang dihadapi para nelayan yang mengandalkan kompresor.

Penggunaan kompresor oleh nelayan sebenarnya telah dilarang oleh pemerintah karena dinilai merusak ekosistem laut dan membahayakan keselamatan para nelayan itu sendiri. Namun, himbauan ini seakan tak diindahkan, para nelayan di Cilincing masih memilih menggunakan kompresor karena dianggap lebih ekonomis dan praktis.

Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi:

  • Keracunan akut: Menghirup sejumlah besar oli dapat menyebabkan batuk, kesulitan bernapas, mual, dan muntah.
  • Pneumonia kimia: Oli yang masuk ke paru-paru dapat menyebabkan peradangan dan infeksi.
  • Kerusakan paru-paru kronis: Paparan oli jangka panjang dapat menyebabkan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK) atau kanker paru-paru.
  • Iritasi kulit dan mata: Kontak dengan oli dapat menyebabkan iritasi dan ruam.

Kisah para nelayan Cilincing ini menjadi ironi di tengah upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat maritim. Di satu sisi, mereka berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan memanfaatkan teknologi yang ada. Namun, di sisi lain, mereka mempertaruhkan kesehatan dan keselamatan diri sendiri akibat penggunaan alat yang berpotensi membahayakan. Perlu adanya solusi yang komprehensif dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini, termasuk penyediaan alat tangkap yang lebih aman dan ramah lingkungan, serta peningkatan kesadaran akan bahaya penggunaan kompresor bagi kesehatan.