Aksesibilitas Sementara Candi Borobudur Ditingkatkan Jelang Kunjungan Kenegaraan Presiden Prancis
Indonesia tengah mempersiapkan kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dengan meningkatkan aksesibilitas sementara di Candi Borobudur. Langkah ini diambil sebagai bagian dari protokol kunjungan dan atas permintaan dari Pemerintah Prancis.
Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) melalui Kepala Kantor, Hasan Nasbi, menyampaikan bahwa persiapan ini meliputi pemasangan dua jenis fasilitas pendukung. Pertama, ramp atau jalur landai yang memungkinkan akses hingga lantai empat candi. Kedua, stairlift, yaitu kursi bantu naik yang dipasang di sisi tangga, yang dirancang untuk mencapai lantai tujuh atau delapan Candi Borobudur. Hasan Nasbi menjelaskan bahwa Candi Borobudur memiliki ketinggian yang setara dengan gedung 12 lantai, sehingga fasilitas ini akan membantu mempersingkat waktu kunjungan Presiden Macron.
Dijadwalkan, Presiden Macron akan didampingi oleh Presiden RI Prabowo Subianto selama kunjungan ke situs warisan dunia tersebut. Pemerintah menekankan bahwa seluruh proses pemasangan fasilitas sementara ini dilakukan dengan sangat hati-hati, mengikuti prinsip-prinsip konservasi yang ketat untuk memastikan tidak ada kerusakan pada struktur cagar budaya. Metode pemasangan yang digunakan bersifat sementara, tanpa menggunakan paku atau bor, sehingga fasilitas dapat dibongkar dengan mudah setelah kunjungan selesai. Pengawasan ketat dari Kementerian Kebudayaan juga diterapkan selama proses pemasangan.
Penjelasan ini disampaikan oleh PCO sebagai tanggapan atas beredarnya video di media sosial yang menunjukkan pemasangan pelat besi dan papan kayu di tangga Candi Borobudur. Video tersebut menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat, karena dikhawatirkan menjadi bagian dari rencana pemasangan eskalator permanen. Pemerintah melalui PCO menegaskan bahwa pemasangan ini adalah bersifat sementara dan diawasi oleh pihak berwenang untuk menjaga kelestarian situs budaya.