Kondisi Kritis Gaza: Kekurangan Medis Parah Ancam Nyawa Pasien

Kondisi sistem kesehatan di Gaza semakin memburuk akibat kekurangan pasokan medis yang sangat signifikan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa persediaan peralatan medis kritis di wilayah tersebut telah menipis secara drastis, mengancam nyawa pasien dan menghambat kemampuan petugas medis untuk memberikan perawatan yang memadai.

Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Hanan Balkhy, mengungkapkan bahwa hampir dua pertiga dari peralatan medis yang dibutuhkan mendesak tidak tersedia. Lebih lanjut, lebih dari 40 persen obat-obatan esensial, termasuk obat pereda nyeri dan vaksin, telah habis. Situasi ini menciptakan dilema etis dan profesional yang mengerikan bagi para dokter dan perawat di Gaza, yang terpaksa membuat pilihan sulit dalam kondisi yang serba kekurangan. Salah satunya adalah melakukan tindakan medis tanpa anestesi.

Kekurangan pasokan medis ini tidak hanya berdampak pada pasien dengan kondisi akut, tetapi juga membahayakan mereka yang menderita penyakit kronis. Pasien diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung menghadapi risiko yang lebih tinggi karena keterbatasan akses ke obat-obatan yang mereka butuhkan untuk mengelola kondisi mereka. Selain itu, kurangnya antibiotik dan antiseptik meningkatkan risiko infeksi pasca operasi dan komplikasi lainnya.

WHO juga melaporkan bahwa sejumlah besar truk bantuan kemanusiaan yang membawa pasokan medis penting masih tertahan di perbatasan Gaza. Penundaan ini semakin memperburuk situasi yang sudah mengerikan, dan menyebabkan penderitaan yang tidak perlu bagi penduduk Gaza. WHO mendesak semua pihak terkait untuk segera memfasilitasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza tanpa hambatan, sehingga pasokan medis yang sangat dibutuhkan dapat segera menjangkau mereka yang membutuhkan.

Sebelumnya, Israel menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza pada awal Maret, dengan alasan kekhawatiran bahwa Hamas menyalahgunakan bantuan tersebut. Hamas membantah tuduhan ini. Tindakan ini semakin memperburuk krisis kemanusiaan di Gaza dan meningkatkan tekanan pada sistem kesehatan yang sudah kewalahan. Pembebasan sandera yang ditahan sejak serangan Hamas di Israel pada Oktober 2023 juga menjadi tuntutan utama dalam situasi ini. Berikut adalah daftar kebutuhan mendesak:

  • Obat pereda nyeri
  • Antibiotik
  • Vaksin
  • Peralatan bedah
  • Cairan infus
  • Perban

Tanpa intervensi segera, krisis kekurangan medis di Gaza akan terus memburuk, menyebabkan penderitaan yang lebih besar dan hilangnya nyawa yang seharusnya dapat dicegah. Komunitas internasional memiliki tanggung jawab moral untuk bertindak dan memastikan bahwa penduduk Gaza memiliki akses ke perawatan medis yang mereka butuhkan untuk bertahan hidup.