Penemuan Coelacanth di Kedalaman Laut Maluku Utara

Sebuah tim peneliti gabungan dari berbagai institusi di Indonesia berhasil mendokumentasikan keberadaan ikan Coelacanth (Latimeria menadoensis) di perairan Maluku Utara. Penemuan ini mengkonfirmasi keberadaan spesies purba tersebut di wilayah tersebut, setelah sebelumnya dianggap punah.

Penemuan ini merupakan hasil kolaborasi antara Underwater Scientific Exploration for Education (UNSEEN), Universitas Pattimura, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Universitas Udayana, dan Universitas Khairun. Tim peneliti memanfaatkan data habitat historis, peta batimetri, dan pengalaman eksplorasi laut dalam di Indonesia untuk menemukan lokasi potensial keberadaan Coelacanth.

Dengan menggunakan keahlian penyelaman trimix, dua anggota tim berhasil mencapai kedalaman 145 meter di bawah permukaan laut, tempat mereka menemukan dan mendokumentasikan seekor Coelacanth dewasa. Dokumentasi ini menghasilkan foto dan video in-situ pertama dari spesies tersebut di wilayah Maluku Utara.

Signifikansi Penemuan

Ketua tim peneliti, Dr. Gino Limmon dari Universitas Pattimura Ambon, menyatakan bahwa penemuan Coelacanth di perairan Maluku Utara membuktikan tingginya keanekaragaman hayati laut di wilayah tersebut. Penemuan ini juga menjadi bukti bahwa Coelacanth masih bertahan hidup di habitat yang sesuai, meskipun telah dianggap punah selama puluhan juta tahun.

Penasehat Tim Peneliti Dr. Mark Erdman menuturkan temuan ikan purba di Maluku Utara sebagai spesies baru. Dia mengatakan, sebelumnya temuan di Afrika telah dianggap punah sejak akhir zaman Kapur sekitar 70 juta tahun lalu.

Penemuan ini merupakan bagian dari kolaborasi internasional yang didukung oleh Blancpain Ocean Commitment, yang berfokus pada penelitian ekosistem terumbu karang mesofotik dan habitat Coelacanth. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang spesies purba ini dan habitatnya, serta upaya konservasi yang lebih efektif.

Metode Penelitian

Tim peneliti menggunakan pendekatan ilmiah yang komprehensif untuk menemukan Coelacanth di Maluku Utara. Mereka memanfaatkan data habitat historis, peta batimetri, dan pengalaman eksplorasi laut dalam untuk mengidentifikasi lokasi potensial keberadaan spesies tersebut. Selain itu, tim juga menggunakan teknologi penyelaman trimix untuk mencapai kedalaman yang diperlukan untuk mendokumentasikan Coelacanth.

Penemuan ini menunjukkan pentingnya penelitian ilmiah yang berkelanjutan dan kolaborasi internasional dalam mengungkap keanekaragaman hayati laut yang tersembunyi. Diharapkan penemuan ini dapat menginspirasi penelitian lebih lanjut tentang Coelacanth dan ekosistem laut dalam lainnya, serta upaya konservasi yang lebih efektif untuk melindungi spesies dan habitat yang unik ini.