Keluarga di Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Riau, tengah berduka menyusul meninggalnya seorang siswa Sekolah Dasar (SD) berinisial KB (8). Korban diduga menjadi korban kekerasan yang dilakukan oleh sejumlah siswa yang merupakan kakak kelasnya.

GBB (38) dan SYS (30), orang tua dari KB, mengungkapkan kesedihan dan harapan mereka akan keadilan atas peristiwa tragis yang menimpa putra mereka. GBB menuturkan bahwa sebelum meninggal, KB sempat mengeluh sakit pada bagian perutnya. Setelah diperiksakan ke dokter, kondisinya sempat membaik, namun kembali memburuk dengan perut yang semakin membengkak.

Kecurigaan GBB kemudian mengarah ke lingkungan sekolah. Setelah melakukan penelusuran, ia mendapatkan informasi bahwa KB diduga telah menjadi korban pemukulan oleh sejumlah kakak kelasnya. Para pelaku, yang berjumlah lima orang, bahkan telah mengakui perbuatan mereka kepada GBB. Menurut pengakuan pelaku, KB ditendang pada bagian perut, yang menyebabkan korban mengalami muntah darah dan kehilangan nafsu makan.

GBB, yang kehilangan putra satu-satunya, sangat terpukul dengan kejadian ini. Ia mengungkapkan bahwa KB adalah anak yang baik dan memiliki cita-cita menjadi seorang tentara. Keluarga korban kini berharap agar pihak kepolisian, khususnya Polres Inhu, dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan hukuman yang setimpal kepada para pelaku.

Kasus ini telah dilaporkan ke pihak kepolisian. Kapolres Inhu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Proses otopsi telah dilakukan dan hasilnya masih menunggu. Namun, berdasarkan pemeriksaan awal, ditemukan adanya indikasi kekerasan pada tubuh korban.

AKBP Fahrian juga mengidentifikasi lima orang siswa yang diduga terlibat dalam kasus kekerasan ini. Mereka adalah HM (12), RK (13), MJ (11), DR (11), dan NN (13). Pihak kepolisian masih mendalami peran masing-masing terduga pelaku dalam insiden yang menyebabkan meninggalnya KB.