Perdarahan Menstruasi Berlebihan: Ancaman Tersembunyi Anemia pada Wanita
Perdarahan menstruasi yang berat atau menoragia, sering kali dianggap sebagai ketidaknyamanan bulanan biasa bagi sebagian wanita. Namun, di balik ketidaknyamanan ini, tersembunyi potensi ancaman serius: anemia defisiensi besi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan zat besi yang esensial untuk memproduksi hemoglobin, protein dalam sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh tubuh.
Menoragia didefinisikan sebagai perdarahan menstruasi yang berlangsung lebih dari delapan hari dan/atau volume darah yang keluar melebihi 80 mililiter setiap siklus. Kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, sebab kehilangan darah yang signifikan secara terus-menerus dapat menguras cadangan zat besi dalam tubuh, yang pada akhirnya berujung pada anemia. Dr. Achmad Kemal Harzif, Sp.OG, Subsp.FER, seorang ahli kandungan, menekankan pentingnya mengenali dan mengatasi menoragia sedini mungkin untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Penyebab Menoragia:
Menoragia sendiri bukanlah penyakit, melainkan gejala dari kondisi lain yang mendasarinya. Penyebab menoragia sangat bervariasi, dan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori utama:
-
Penyebab Struktural (PALM):
- Polip: Pertumbuhan jaringan abnormal yang menempel pada dinding rahim.
- Adenomyosis: Kondisi di mana jaringan endometrium (lapisan dalam rahim) tumbuh ke dalam otot rahim.
- Leiomioma (Fibroid): Tumor jinak yang tumbuh di dalam rahim.
- Malignancy & Hiperplasia: Kanker rahim atau penebalan abnormal lapisan rahim.
-
Penyebab Non-Struktural (COIN):
- Coagulopathy: Gangguan pembekuan darah.
- Ovulatory Dysfunction: Gangguan ovulasi (pelepasan sel telur).
- Endometrial Dysfunction: Gangguan pada lapisan dalam rahim.
- Iatrogenic: Disebabkan oleh tindakan medis, seperti penggunaan alat kontrasepsi tertentu.
- Not Yet Classified: Penyebab yang belum dapat diklasifikasikan.
Dampak Anemia Akibat Menoragia:
Anemia akibat menoragia dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, terutama pada remaja dan wanita usia produktif:
- Remaja: Pertumbuhan terhambat, gangguan kognitif, penurunan fungsi fisik, dan kelelahan kronis.
- Dewasa: Penurunan produktivitas akibat kelelahan kronis dan gangguan fungsi fisik, peningkatan risiko gagal jantung.
Ketika tubuh kekurangan zat besi, jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh. Dalam jangka panjang, kerja keras ini dapat menyebabkan jantung membesar atau melemah, yang pada akhirnya dapat berujung pada gagal jantung.
Pencegahan dan Penanganan:
Meskipun dampak anemia akibat menoragia dapat serius, risiko tersebut dapat diminimalkan dengan beberapa langkah pencegahan dan penanganan:
- Konsumsi Makanan Kaya Zat Besi: Perbanyak konsumsi makanan seperti daging merah, hati, sayuran hijau, dan kacang-kacangan.
- Suplementasi Zat Besi: Jika asupan makanan tidak mencukupi, konsultasikan dengan dokter mengenai kebutuhan suplementasi zat besi.
- Pengobatan Menoragia: Cari tahu penyebab menoragia dan dapatkan penanganan yang tepat dari dokter. Pilihan pengobatan dapat meliputi obat-obatan, terapi hormonal, atau prosedur pembedahan, tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan menoragia.
Dengan mengenali gejala menoragia dan mengambil langkah-langkah pencegahan dan penanganan yang tepat, wanita dapat melindungi diri dari ancaman anemia dan menjaga kesehatan serta kualitas hidup mereka.