Dampak Kebakaran SPBU Gedongtengen: KUA dan Sekolah Alami Kerusakan Struktural
Dampak Kebakaran SPBU Gedongtengen: KUA dan Sekolah Alami Kerusakan Struktural
Kebakaran yang melanda sebuah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di kawasan Gedongtengen, Yogyakarta, pada tanggal 27 Mei 2025, telah menimbulkan dampak signifikan terhadap fasilitas publik di sekitarnya. Insiden ini tidak hanya menyebabkan kerusakan pada SPBU itu sendiri, tetapi juga merusak Kantor Urusan Agama (KUA) Gedongtengen dan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Gedongtengen.
Kerusakan Parah pada KUA Gedongtengen
KUA Gedongtengen mengalami kerusakan paling parah akibat kebakaran tersebut. Tembok bangunan mengalami retakan yang signifikan di beberapa titik, dan genteng atap juga mengalami kerusakan. Kepala KUA Gedongtengen, Noerohini, menggambarkan kerusakan tersebut sebagai sesuatu yang serius dan mengkhawatirkan. Menurutnya, retakan pada dinding dan posisi genteng yang terangkat menimbulkan risiko terhadap keselamatan bangunan dan para penggunanya.
Selain itu, plafon di lantai dua bangunan KUA juga mengalami penurunan, dan beberapa lampu penerangan rusak. Sekat-sekat ruangan juga mengalami retakan, baik di lantai atas maupun lantai bawah. Noerohini menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap kondisi gedung, terutama karena atap bangunan terbuat dari baja ringan yang dipasang dengan baut. Ia khawatir jika ada baut yang lepas, atap dapat ambruk dan membahayakan keselamatan orang-orang di dalam gedung.
Lokasi KUA Gedongtengen yang berdekatan dengan SPBU membuat para pegawai merasakan dampak ledakan secara langsung. Saat kejadian, para pegawai sedang memberikan pelayanan kepada masyarakat. Mereka merasakan guncangan seperti gempa, diikuti oleh ledakan yang kuat. Akibatnya, jendela di sisi utara bangunan terbuka lebar karena tekanan angin yang masuk, dan ruangan-ruangan di dalam gedung terasa berguncang.
Kerusakan pada SDN Gedongtengen
Selain KUA Gedongtengen, SDN Gedongtengen juga mengalami kerusakan akibat kebakaran SPBU. Kepala Sekolah SDN Gedongtengen, Dianing Kurniastuti, melaporkan bahwa dua kaca jendela di sekolah tersebut pecah akibat ledakan. Untungnya, pada saat kejadian, para siswa sedang melaksanakan asesmen akhir tahun dan dipulangkan lebih awal, sehingga mereka tidak terkena dampak langsung dari peristiwa tersebut.
Dianing menambahkan bahwa para siswa juga sedang berlatih drum band di lokasi lain, sehingga mereka aman dari bahaya. Meskipun demikian, kerusakan pada jendela perpustakaan dan ruang kelas tetap menjadi perhatian pihak sekolah. Dianing menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta telah melakukan identifikasi terhadap kerusakan yang disebabkan oleh ledakan SPBU.
Pihak sekolah berharap agar pihak terkait dapat memberikan bantuan untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi. Dianing memastikan bahwa kegiatan belajar mengajar akan tetap berjalan dengan aman, meskipun ada kerusakan pada beberapa bagian bangunan sekolah.