Kisah Inspiratif Mahatmi: Dari Customer Service di Indonesia Menjadi Pengemudi Bus di Jepang dengan Gaji Menggiurkan
Mengejar Mimpi di Negeri Sakura: Kisah Mahatmi, dari Malang ke Jepang
Sebuah kisah inspiratif datang dari Mahatmi Rismartanti, seorang wanita muda yang memutuskan untuk meninggalkan kariernya sebagai customer service di sebuah perusahaan telekomunikasi di Malang, Indonesia, untuk mengejar impiannya sebagai pengemudi bus di Jepang. Lulusan Sastra Jepang dari Universitas Brawijaya ini mengambil langkah berani dengan mengikuti program Specified Skilled Worker (SSW) atau Tokutei Ginou, sebuah jalur yang memungkinkan tenaga kerja asing untuk bekerja di Jepang pada bidang-bidang tertentu yang kekurangan tenaga kerja.
Keputusannya untuk menjadi pengemudi bus didorong oleh kecintaannya pada aktivitas mengemudi. Namun, ia merasa bahwa profesi ini kurang mendapatkan dukungan dan penerimaan yang baik bagi perempuan di Indonesia, karena stigma yang melekat pada lingkungan kerja yang dianggap keras dan kurang aman. "Aku sebagai perempuan sama orang tua aku pasti enggak akan boleh bekerja jadi sopir di Indonesia, karena kan mungkin stigmanya jadi sopir itu kan lingkungannya keras ya," ujarnya.
Perjuangan Meraih Mimpi di Jepang
Dengan tekad yang kuat, Mahatmi memberanikan diri mendaftar program Tokutei Ginou bidang pengemudi di LPKS Shankara pada November tahun sebelumnya. Berbekal kemampuan Bahasa Jepang yang mumpuni (JLPT N3) dan melalui serangkaian pelatihan intensif, ia berhasil lolos wawancara di perusahaan transportasi terkemuka di Jepang, Tokyu Bus, pada Maret 2025. Rencananya, Mahatmi akan diberangkatkan ke Jepang pada Juni mendatang untuk mengikuti on the job training.
Mahatmi mencatatkan namanya sebagai satu-satunya perempuan Indonesia yang berhasil menjadi pengemudi bus di Jepang melalui jalur SSW. Ia akan bergabung dengan lima rekan lainnya yang juga lolos seleksi di perusahaan yang sama. Keberhasilan Mahatmi ini membuka harapan baru bagi para pencari kerja di Indonesia, khususnya perempuan, untuk meraih karier impian di Jepang.
Peluang Kerja sebagai Pengemudi Bus di Jepang Terbuka Lebar
Kepala LPKS Shankara, Prasetyo Aji Purnomo, mengungkapkan bahwa prospek menjadi pengemudi bus di Jepang melalui jalur SSW sangat menjanjikan, meskipun bidang ini baru pertama kali dibuka untuk Warga Negara Indonesia (WNI). "Peluangnya masih luar biasa besar untuk supir bus sendiri, karena selain Tokyu Bus, juga ada perusahaan-perusahaan lain yang saat ini juga sudah mulai pada masuk ke Indonesia," ujarnya. Ia menambahkan bahwa peluang kerja di sektor ini mencapai ribuan.
Salah satu daya tarik profesi ini adalah fleksibilitas usia kerja. Secara administratif, tidak ada batasan usia tertentu yang menghalangi seseorang untuk menjadi pengemudi bus di Jepang. "Kita sendiri pun kalau secara administratif sebenarnya tidak ada batasan umur yang terlalu ini, mungkin 40-45 tahun pun bisa," tutur Aji.
Selain itu, upah yang ditawarkan juga sangat menarik. Aji mengungkapkan bahwa seorang pengemudi bus di Jepang dapat memperoleh penghasilan hingga Rp 44 juta per bulan. "Kalau saya spill maksimal di angka Rp 44 juta, sudah bersih," pungkas Aji.
Kisah Mahatmi adalah bukti nyata bahwa dengan tekad yang kuat dan kerja keras, mimpi apapun dapat diraih. Keberhasilannya menjadi pengemudi bus di Jepang membuka jalan bagi perempuan Indonesia lainnya untuk mengejar karier impian di negeri sakura.