Mitos Bahtera Nuh di Bukit Fatukopa: Keajaiban Geologi dan Kearifan Lokal Timor Tengah Selatan
Bukit Fatukopa: Antara Legenda dan Keindahan Alam NTT
Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan sejuta pesona, salah satunya adalah Bukit Fatukopa yang terletak di Kecamatan Fatukopa, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Bukit ini bukan hanya sekadar formasi geologi yang unik, melainkan juga sarat akan legenda dan kearifan lokal yang diwariskan turun-temurun.
Bentuk puncaknya yang menyerupai perahu telah memicu berbagai interpretasi, salah satunya adalah mitos yang menghubungkannya dengan bahtera Nabi Nuh. Legenda ini, meskipun asal-usulnya tidak jelas, telah melekat kuat dalam ingatan kolektif masyarakat setempat. Christin Takain dalam tulisannya "Produksi Film Dokumenter Fatukopa Karamnya Kapal Nuh di Tanah Timor" mencoba menelusuri jejak legenda ini, menggambarkan bagaimana kisah bahtera Nabi Nuh yang karam diyakini telah membentuk lanskap Bukit Fatukopa.
Namun, legenda Bukit Fatukopa tidak hanya berkutat pada kisah Nabi Nuh. Bagi Suku Dawan, salah satu kelompok masyarakat tertua di Timor, bukit ini memiliki makna spiritual yang mendalam. Mereka meyakini bahwa Bukit Fatukopa adalah tempat asal-muasal nenek moyang mereka. Oleh karena itu, bukit ini dianggap keramat, dan pendakian ke puncaknya hanya diperbolehkan bagi ketua adat untuk melakukan ritual persembahan kepada leluhur.
Kearifan Lokal dan Pelestarian Alam
Kepercayaan dan aturan adat yang mengikat Bukit Fatukopa telah berperan penting dalam menjaga kelestarian alam di sekitarnya. Pendakian yang dibatasi dan ritual yang harus diikuti oleh pengunjung menjadi benteng pertahanan alami terhadap eksploitasi dan kerusakan lingkungan.
Sebelum mendaki, pengunjung harus mengikuti ritual adat yang dipimpin oleh seorang usif (pemimpin adat). Ritual ini melibatkan pembakaran lilin, menuangkan sopi (minuman beralkohol tradisional), dan membakar ayam kampung. Tujuannya adalah untuk memohon keselamatan dan kelancaran selama pendakian.
Konon, Bukit Fatukopa dijaga oleh berbagai makhluk gaib, termasuk kuda dan ular. Selain itu, kera-kera dengan wajah mirip manusia diyakini bertugas mengusir orang-orang yang berniat jahat atau melanggar aturan adat.
Menjelajahi Keindahan Bukit Fatukopa
Bagi para pelancong yang ingin menikmati keindahan Bukit Fatukopa dari kejauhan, Bukit Besteke adalah pilihan yang tepat. Dari Bukit Besteke, pengunjung dapat menyaksikan panorama Bukit Fatukopa yang menakjubkan.
Rute menuju Bukit Besteke dari Jakarta:
- Pesawat: Jakarta-Kupang (harga tiket bervariasi antara Rp 1,7 juta - Rp 2,3 juta).
- Mobil/Bus: Kupang-Soe (108 km, perkiraan waktu tempuh 2 jam 36 menit).
- Mobil/Motor: Soe-Bukit Besteke (68 km, perkiraan waktu tempuh 2-3 jam).
Berkemah di Bukit Besteke tidak dikenakan biaya, tetapi pengunjung perlu membawa perlengkapan kemah sendiri. Fasilitas kamar mandi tersedia di rumah penduduk dengan biaya sewa Rp 5 ribu. Biaya parkir mobil adalah Rp 20 ribu.
Perhatian:
- Tidak ada pagar pembatas atau petunjuk lokasi di Bukit Besteke, jadi berhati-hatilah saat memilih tempat untuk mendirikan tenda.
- Pastikan kendaraan Anda mampu melewati medan berat.
Bukit Fatukopa bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga sebuah jendela untuk memahami kearifan lokal dan bagaimana kepercayaan tradisional dapat berperan dalam menjaga kelestarian alam. Sebuah perjalanan ke Bukit Fatukopa adalah sebuah perjalanan untuk menemukan keajaiban geologi, kekayaan budaya, dan kedamaian spiritual.