Komisi XI DPR Dukung Pengangkatan Dirjen Bea Cukai Berlatar Belakang Militer: Optimalkan Disiplin dan Koordinasi
Pengangkatan Djaka Budhi Utama sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai oleh Presiden Prabowo Subianto menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Latar belakang militer Djaka, dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal TNI-AD, menjadi sorotan utama.
Ketua Komisi XI DPR, Mukhamad Misbakhun, menyayangkan perdebatan yang muncul terkait pengangkatan tersebut. Menurutnya, perdebatan tersebut tidak perlu terjadi mengingat Djaka telah resmi menjadi warga sipil saat ditunjuk menduduki jabatan tersebut. Misbakhun justru melihat latar belakang militer sebagai sebuah keuntungan bagi institusi Bea dan Cukai. Ia meyakini, pengalaman Djaka di bidang militer akan memberikan nilai tambah dalam pengelolaan institusi, terutama dalam hal penegakan disiplin.
"Justru itu bisa memanfaatkan kedisiplinan beliau, latar belakang beliau untuk mengangkat citra Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk lebih baik ke depan dalam hal mendisiplinkan anggotanya," ujar Misbakhun.
Misbakhun menambahkan bahwa latar belakang militer Dirjen Bea dan Cukai yang baru ini dapat mempermudah koordinasi dalam berbagai urusan kepabeanan dan perpajakan yang kompleks. Lingkup kerja Ditjen Bea dan Cukai melibatkan banyak pemangku kepentingan, termasuk di wilayah perbatasan, pelabuhan resmi dan tidak resmi, serta dalam penegakan hukum. Koordinasi yang efektif menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan tugas dan fungsi Ditjen Bea dan Cukai.
"Dan itu perlu seorang dengan latar belakang militer dalam rangka konsolidasi dan kordinasi. Jangan sampai kemudian karena Ditjen Bea dan Cukai ingin lebih baik lagi, ingin melaksanakan aturan dengan baik, kemudian ada pihak-pihak lain yang terganggu," jelasnya.
Misbakhun berharap, kepemimpinan Djaka Budhi Utama dapat membawa nilai-nilai kebangsaan, kedisiplinan, dan semangat cinta tanah air ke dalam budaya kerja Ditjen Bea dan Cukai. Ia juga berharap, prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan untuk meningkatkan penerimaan negara dari cukai, terutama dalam situasi ekonomi yang penuh ketidakpastian.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah melantik Bimo Wijayanto sebagai Dirjen Pajak dan Letjen Djaka Budhi Utama sebagai Dirjen Bea dan Cukai. Keduanya adalah pilihan Presiden Prabowo Subianto yang telah diberikan arahan secara langsung.
"Untuk rumpun penerimaan saya tidak ulang, tapi saya tahu ini menjadi perhatian publik yang paling besar. Pak Bimo dan Pak Djaka sudah dipanggil langsung oleh presiden, diberikan arahan dan sekaligus tugas," kata Sri Mulyani.