Ketiadaan Undangan Jadi Alasan Menpora Absen di Penutupan Liga 1

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo memberikan penjelasan terkait ketidakhadirannya dalam acara penutupan Liga 1 musim 2024/2025. Alasan utama yang disampaikan adalah tidak adanya undangan resmi yang diterimanya untuk menghadiri acara tersebut.

Acara penyerahan trofi juara Liga 1 kepada Persib Bandung di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, Kabupaten Bandung, pada Sabtu, 24 Mei 2025, menjadi sorotan karena absennya Menpora. Pada acara tersebut, Ketua Umum PSSI Erick Thohir hadir dan didampingi oleh Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait. Keduanya turut serta dalam menyerahkan penghargaan kepada tim juara dan para pemenang kategori individu. Kehadiran Maruarar Sirait menimbulkan tanda tanya, mengingat biasanya Menpora yang mendampingi Ketua Umum PSSI dalam acara-acara penting seperti ini, seperti yang terjadi di era Menpora sebelumnya, Zainudin Amali.

Menanggapi pertanyaan yang muncul, Dito menjelaskan bahwa ketidakhadirannya murni disebabkan oleh masalah informasi dan protokoler. "Hanya masalah informasi sepertinya. Saya tidak diundang. Saya cek sebelum awarding memang tidak ada undangan untuk saya," ujarnya kepada awak media pada Selasa, 27 Mei.

Lebih lanjut, Dito menjelaskan bahwa pihak yang berwenang mengundang adalah PT Liga Indonesia Baru (LIB) atau PSSI, atau bahkan keduanya. Ia menduga bahwa PT LIB mungkin menganggap acara tersebut sebagai acara internal sehingga kehadiran perwakilan pemerintah tidak dianggap perlu. Selama menjabat sebagai Menpora, Dito baru satu kali menghadiri acara penutupan Liga 1, yaitu pada tahun 2023 di Parepare, saat ia mewakili Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Ia menyatakan bahwa undangan untuk musim-musim berikutnya tidak menjadi masalah baginya.

Menpora Dito juga menyampaikan harapannya untuk Liga 1 musim depan. Ia berharap agar liga dapat berjalan lebih akuntabel dan mampu menjaga serta meningkatkan euforia suporter terhadap sepak bola Indonesia. Pria yang berusia 34 tahun ini menekankan pentingnya transparansi dan profesionalisme dalam pengelolaan liga agar dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi persepakbolaan nasional.

Ketidakhadiran Menpora Dito Ariotedjo dalam acara penutupan Liga 1 2024/2025 menjadi perbincangan hangat. Penjelasan yang diberikan mengenai ketiadaan undangan membuka ruang diskusi mengenai koordinasi dan komunikasi antara pihak-pihak terkait dalam penyelenggaraan acara-acara besar olahraga di Indonesia. Harapan Menpora untuk Liga 1 musim depan menjadi catatan penting bagi pemangku kepentingan sepak bola nasional untuk terus berbenah dan meningkatkan kualitas liga.