Banjir Landa Tujuh Kecamatan di Pandeglang, Ribuan Warga Terdampak

Hujan deras yang mengguyur wilayah Pandeglang dalam beberapa hari terakhir menyebabkan banjir di tujuh kecamatan. Meskipun ribuan warga terdampak, tidak ada laporan mengenai pengungsian. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang terus melakukan pemantauan dan menyalurkan bantuan logistik ke wilayah-wilayah yang terdampak.

Menurut Kepala BPBD Pandeglang, Riza Ahmad Kurniawan, warga memilih untuk tetap tinggal di rumah masing-masing dan melanjutkan aktivitas sehari-hari. Banjir kali ini merupakan fenomena musiman akibat luapan sungai yang kerap melanda permukiman. Ketinggian air dinilai masih memungkinkan warga untuk beraktivitas, sehingga mereka enggan mengungsi. Tujuh kecamatan yang terdampak banjir meliputi:

  • Cisata
  • Sobang
  • Patia
  • Angsana
  • Sukaresmi
  • Pagelaran
  • Munjul

Banjir tidak hanya merendam permukiman warga, tetapi juga fasilitas umum seperti sekolah dan jalan, serta areal persawahan seluas ratusan hektar. Sebanyak 1.792 Kepala Keluarga (KK) merasakan dampak langsung dari banjir ini. Kecamatan Patia menjadi wilayah yang paling parah terkena dampak banjir, dengan ketinggian air yang terus meningkat. Kondisi ini disebabkan oleh posisi Patia yang berada di hilir dari seluruh sungai di wilayah tersebut, sehingga menjadi titik pertemuan aliran air dari berbagai hulu sungai.

BPBD Pandeglang terus memantau situasi di lapangan dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memberikan bantuan yang diperlukan kepada warga terdampak banjir. Prioritas utama adalah memastikan ketersediaan logistik dan kebutuhan dasar lainnya bagi warga yang memilih untuk tetap tinggal di rumah mereka. Meskipun warga memilih bertahan, BPBD tetap mengimbau agar mereka selalu waspada terhadap potensi peningkatan ketinggian air dan bersedia mengungsi jika situasi memburuk.