Staf Kejagung di Depok Jadi Korban Pembacokan Misterius, Polisi Buru Pelaku
Aparat kepolisian tengah mengintensifkan penyelidikan terkait kasus pembacokan yang menimpa seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial DSK (44). Insiden tersebut terjadi di kawasan Sawangan, Depok, dan pelaku hingga saat ini belum berhasil diidentifikasi.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang, mengungkapkan bahwa peristiwa nahas ini terjadi saat korban dalam perjalanan pulang menuju kediamannya. Korban yang diketahui sebagai staf Pusdaskrimti Kejagung tiba-tiba diserang oleh orang tak dikenal (OTK). Meskipun menjadi korban pembacokan, tidak ada barang berharga milik korban yang hilang.
"Tidak ada barang yang hilang," tegas AKBP Bambang kepada awak media.
Menurut keterangan pihak kepolisian, korban tiba-tiba diserang saat berkendara. Anehnya, sepeda motor yang dikendarai korban tetap dalam kondisi baik dan tidak terjatuh akibat serangan tersebut.
"Iya, tiba-tiba dibacok. Motornya juga utuh, tidak ada lecet, tidak jatuh," imbuhnya.
Guna mengungkap kasus ini, pihak kepolisian telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi. Hingga saat ini, tercatat ada tujuh orang saksi yang telah dimintai keterangan untuk membantu proses penyelidikan.
"Belum teridentifikasi berapa pelaku. Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi," jelas Bambang.
Sejauh ini, belum ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut. Namun, pihak kepolisian terus berupaya mengumpulkan informasi dari orang-orang yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Polisi juga telah melakukan penyisiran terhadap rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Sayangnya, tidak ada CCTV yang mengarah langsung ke lokasi kejadian.
"Tidak ada CCTV. Sudah disisir. Terdekat lokasi kejadian dari tempat cuci mobil sama minimarket juga tidak mengarah ke sana, arah kameranya tidak ke lokasi," ungkapnya.
Selain itu, pihak kepolisian juga telah meminta keterangan dari korban yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Berdasarkan pengakuan korban, ia tidak merasa memiliki masalah dengan siapapun.
"Korban baru saja selesai diambil keterangan di rumah sakit. Tidak, belum, tidak ada masalah sama seseorang," tutur Bambang.
Kronologi Kejadian
Insiden pembacokan ini terjadi di Pengasinan, Sawangan, Depok, pada hari Sabtu (24/5) sekitar pukul 02.30 WIB. Saat itu, DSK yang menjabat sebagai Kasi Perangkat Keras dan Jaringan baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan langsung pulang ke rumah.
Namun, di tengah perjalanan, hujan deras mengguyur dan korban memutuskan untuk berhenti dan berteduh. Setelah hujan mereda, korban melanjutkan perjalanannya. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB, di lokasi yang berjarak sekitar 1 kilometer dari rumahnya, korban dipepet oleh dua orang pengendara motor dari arah berlawanan.
"Sesampainya di sekitar Jalan Pengasinan, kurang lebih 1 km dari rumah yang bersangkutan, pada saat masih mengendarai sepeda motor, tiba-tiba dari arah depan terdapat dua orang yang berboncengan langsung mendekat," jelas Harli.
Saat mendekat, pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban sambil berteriak "sikat!".
"Sambil berteriak 'sikat' sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan Saudara DS dan sesaat kemudian berteriak kembali 'mampus lu', dan kemudian langsung tancap gas tanpa mengikuti kembali Saudara DS," terang Harli.