Kementerian Sosial Umumkan Rekrutmen Guru untuk Sekolah Rakyat di Seluruh Indonesia

Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) tengah mempersiapkan pembukaan 65 Sekolah Rakyat di berbagai wilayah Indonesia. Sebagai bagian dari persiapan tersebut, Kemensos mengumumkan akan membuka rekrutmen guru untuk memenuhi kebutuhan tenaga pengajar di sekolah-sekolah tersebut.

Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono, dalam acara Deep Learning, Sekolah Rakyat, dan Pemberdayaan Masyarakat di Universitas PGRI Semarang, mengungkapkan bahwa saat ini proses asesmen dan wawancara untuk calon kepala sekolah sedang berlangsung. Sementara itu, proses identifikasi kebutuhan guru, termasuk jumlah dan status kepegawaian (P3K, PPG, atau ASN), juga tengah berjalan.

Kemensos berencana memprioritaskan guru-guru yang berasal dari daerah sekitar lokasi Sekolah Rakyat. Hal ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat lokal dan memastikan guru memiliki pemahaman yang baik tentang konteks sosial dan budaya siswa.

Sekolah Rakyat ini akan menerapkan sistem boarding school dan diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Pendaftaran akan dibuka di lima sentra di Jawa Tengah, yaitu:

  • Sentra Baturaden (Banyumas)
  • Sentra Kartini (Temanggung)
  • Sentra Prof Suharso (Solo)
  • Sentra Antasena (Magelang)
  • Sentra Margo Laras (Pati)

Setiap Sekolah Rakyat direncanakan menampung sekitar 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Selain guru, Kemensos juga akan merekrut tenaga kependidikan lainnya seperti wali asrama, wali pamong, dan staf pendukung lainnya dari masyarakat sekitar.

Wamensos Agus Jabo Priyono menambahkan bahwa kebutuhan tenaga kerja secara rinci masih dalam tahap perhitungan dan simulasi. Pemerintah menargetkan dapat membuka 65 sekolah di tahap pertama pada bulan Juli, dan mengupayakan pembukaan 35 sekolah sisanya di tahun yang sama, sehingga mencapai target 100 sekolah seperti yang diharapkan Presiden Prabowo Subianto.