Golkar Gelar MTQ Inklusif, Wadah Ekspresi Keagamaan Penyandang Disabilitas

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar menyelenggarakan Grand Final Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) yang melibatkan peserta dari berbagai wilayah, termasuk DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Kompetisi pembacaan ayat suci Al-Qur'an ini secara khusus memberikan ruang bagi para penyandang disabilitas untuk menunjukkan kemampuan mereka.

Acara puncak ini dihadiri oleh Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, yang berlangsung di Masjid Ainul Hikmah, kompleks Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, pada hari Selasa, 27 Mei 2025. Penyelenggaraan MTQ ini menjadi bagian dari rangkaian perayaan Milad Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Partai Golkar yang ke-47.

Ace Hasan menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan manifestasi dari komitmen Partai Golkar sebagai partai yang inklusif. Menurutnya, Golkar tidak hanya terbuka bagi masyarakat umum, tetapi juga merangkul dan memberikan kesempatan kepada penyandang disabilitas.

"Partai Golkar ingin menunjukkan bahwa kami adalah partai yang inklusif dan hadir untuk semua lapisan masyarakat, tanpa terkecuali, termasuk saudara-saudara kita dari kelompok disabilitas," ujar Ace Hasan di lokasi acara.

Lebih lanjut, Ace Hasan menjelaskan bahwa penyelenggaraan MTQ ini bertujuan untuk mendorong para penyandang disabilitas agar dapat mengembangkan potensi yang mereka miliki di bidang keagamaan. Beliau menambahkan bahwa Golkar berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang setara bagi kelompok disabilitas dalam mengembangkan kemampuan mereka.

"Kami akan terus berupaya untuk memastikan bahwa semua individu yang memiliki potensi di bidang keagamaan, termasuk dalam membaca Al-Qur'an, mendapatkan dukungan dan kesempatan yang sama. Partai Golkar sangat menjunjung tinggi inklusivitas, termasuk bagi para penyandang disabilitas," lanjut Ace Hasan.

Ace Hasan juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan wujud penghargaan Partai Golkar terhadap kelompok difabel. Beliau menyatakan bahwa sebagai warga negara, mereka memiliki hak yang sama untuk diperlakukan setara dan diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan diri.