Festival Tango in Bali 2025: Harmoni Budaya Indonesia dan Argentina dalam Gerak dan Musik
Bali kembali menjadi tuan rumah perhelatan akbar Tango in Bali yang ke-12, dijadwalkan berlangsung dari tanggal 12 hingga 16 Juni 2025. Lebih dari sekadar ajang unjuk kebolehan bagi para penari tango, festival ini juga menjadi wadah pertukaran budaya yang mempererat hubungan antara Indonesia dan Argentina. Sorotan utama acara ini adalah babak penyisihan Indonesia Championship Preliminaries keempat, sebuah kompetisi yang membuka peluang bagi para penari tango berbakat untuk meraih gelar juara dan melaju ke kejuaraan dunia di Buenos Aires pada bulan Agustus mendatang.
Ratih Soe Kosasie, penggagas Tango in Bali, mengungkapkan bahwa penyelenggaraan tahun ini akan menghadirkan nuansa yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Ia menjelaskan bahwa tema utama festival ini adalah perpaduan harmonis antara budaya Indonesia dan Argentina, yang diwujudkan melalui seni tari tango. Kolaborasi budaya ini telah menjadi ciri khas Tango in Bali sejak awal penyelenggaraannya.
Evolusi Komunitas Tango di Indonesia
Ratih Soe Kosasie mengenang masa-masa awal pembentukan komunitas tango di Indonesia, yang menghadapi berbagai tantangan. Ia mengakui bahwa persepsi sebagian orang terhadap tango sebagai tarian yang terlalu intim menjadi hambatan dalam mengembangkan komunitas ini. Namun, dengan kegigihan dan kerja keras, komunitas tango di Indonesia berhasil tumbuh dan berkembang menjadi semakin besar.
Kolaborasi Budaya yang Beragam
Selama penyelenggaraan Tango in Bali di Bali, berbagai kolaborasi budaya telah terjalin. Ratih Soe Kosasie mencontohkan kolaborasi dengan penari Gandrung Banyuwangi dan berbagai budaya daerah lainnya. Tahun ini, melanjutkan kesuksesan peringatan Hari Kartini, Tango in Bali akan menggabungkan kelembutan tari Jawa Tengah dengan energi dinamis tango. Ia menjelaskan bahwa gerakan pelan dalam tari Jawa selaras dengan esensi tango, menciptakan harmoni yang memikat.
Perjalanan Panjang Tango in Bali
Tango in Bali telah hadir di Indonesia sejak tahun 2012. Berawal dari sebuah komunitas kecil pencinta tango, acara ini secara bertahap berkembang menjadi lebih besar dan semakin populer. Kini, Tango in Bali telah menjadi ajang kompetisi tari yang bergengsi, yang tahun ini memasuki edisi keempat.
Partisipasi Internasional dan Kompetisi Tingkat Dunia
Tahun ini, Tango in Bali akan diikuti oleh peserta dari 17 negara. Kompetisi akan dibagi menjadi dua kategori, yaitu Tango Pista dan Scenario. Para juara dari masing-masing kategori akan mendapatkan kesempatan untuk mewakili Indonesia dalam kejuaraan dunia di Buenos Aires.
Maestro Tango Dunia Hadir di Bali
Sejumlah maestro tango ternama dunia akan hadir sebagai juri, guru, dan direktur artistik dalam Tango in Bali 2025. Mereka adalah:
- Robert Reis
- Jonny Carvajal
- Suyay Quiroga
- Gabriel Ponce
- Analia Morales
- Dante Sanchez
- Roxana Suarez
- Miguel Angel Zotto
- Daiana Guspero
- David Alejandro Palo
Robert Reis, yang pernah mengunjungi Indonesia 16 tahun lalu, mengaku takjub dengan perkembangan komunitas tango di Indonesia saat ini. Ia menyampaikan apresiasinya kepada tim Ratih Soe atas kerja keras mereka dalam mempopulerkan tari tango di Indonesia.
Tango: Budaya Kekeluargaan dan Kebahagiaan
Robert Reis menekankan bahwa tari tango sangat terbuka terhadap berbagai jenis tarian lainnya. Ia mengajak semua orang yang ingin menari tango untuk membuka pikiran dan merasakan esensi dari tarian tersebut. Menurutnya, level penari tango di Indonesia sudah sangat baik. Ia juga menekankan bahwa tango adalah budaya kekeluargaan dan berharap para penari dapat menyebarkan kebahagiaan melalui tarian mereka.