BP Haji Targetkan Keseimbangan Gender Pembimbing Ibadah Haji pada 2026

Badan Penyelenggara Haji (BP Haji) berencana untuk meningkatkan jumlah pembimbing ibadah haji perempuan secara signifikan pada tahun 2026 atau 1447 Hijriah. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap ketidakseimbangan jumlah pembimbing perempuan dibandingkan dengan jumlah jemaah haji perempuan yang mayoritas.

Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyatakan bahwa idealnya, proporsi pembimbing perempuan harus setara atau mendekati jumlah jemaah haji perempuan. Saat ini, jumlah pembimbing perempuan masih jauh dari memadai, terutama untuk mendampingi jemaah dalam segmen-segmen ibadah tertentu yang lebih sesuai jika didampingi oleh perempuan.

"Salah satu catatan penting kami adalah proporsi pembimbing perempuan harus minimal 50-50, atau setidaknya sesuai dengan kuota jemaah perempuan," ujar Dahnil.

Untuk mencapai target ini, BP Haji akan memprioritaskan perekrutan petugas haji perempuan. Sebagai bagian dari persiapan tersebut, BP Haji akan membentuk Badan Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) khusus untuk petugas haji.

Badiklat ini akan fokus pada peningkatan kualitas dan kompetensi para petugas haji, termasuk pembimbing ibadah. Dahnil menekankan bahwa sistem rekrutmen petugas haji akan diubah untuk memastikan proses seleksi yang lebih baik dan transparan.

"Kami ingin ada Badiklat khusus yang mempersiapkan para petugas haji. Kami akan melakukan perubahan pada sistem rekrutmen petugas," jelas Dahnil.

Lebih lanjut, Dahnil menegaskan bahwa perekrutan petugas haji tidak akan dipungut biaya. Sebaliknya, petugas haji akan mendapatkan bayaran atas dedikasi mereka dalam membimbing jemaah haji. Proses rekrutmen akan dibuka jauh-jauh hari agar para calon petugas dapat mengikuti pelatihan di Badiklat.

"Petugas haji ini adalah relawan freelance yang akan dibayar atau digaji. Kami akan membuka rekrutmen jauh-jauh hari agar mereka dapat mengikuti Badiklat dan tidak dilakukan secara mendadak," tambahnya.

Dengan adanya peningkatan jumlah pembimbing perempuan dan pelatihan yang terstruktur, BP Haji berharap dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan komprehensif kepada seluruh jemaah haji, khususnya jemaah perempuan, pada tahun 2026 dan tahun-tahun berikutnya.