Perjuangan Wanita Inggris Melawan Kanker Langka: Pengorbanan Organ Tubuh Demi Kesembuhan
Rebecca Hind, seorang wanita berusia 39 tahun asal Cumbria, Inggris, harus menghadapi kenyataan pahit ketika didiagnosis mengidap pseudomyxoma peritonei (PMP), sebuah jenis kanker langka yang menyerang rongga peritoneum. Perjuangan melawan penyakit ini mengharuskannya menjalani serangkaian operasi besar yang mengakibatkan hilangnya banyak organ vital dalam tubuhnya.
Penyakit ini pertama kali menunjukkan gejalanya pada akhir tahun 2018, setelah Hind merayakan pesta Natal. Awalnya, ia mengira mengalami keracunan makanan, namun gejala yang dirasakannya terus berlanjut hingga lebih dari delapan minggu. Setelah pemeriksaan medis yang mendalam, dokter akhirnya mendiagnosis PMP yang sudah menyebar di dalam tubuhnya. PMP sendiri merupakan kanker yang menyerang lapisan perut dan panggul, ditandai dengan produksi dan penyebaran musin, zat menyerupai lendir, di dalam rongga perut.
Pada April 2019, Hind menjalani operasi pertamanya yang cukup ekstensif. Dalam operasi ini, tim dokter mengangkat usus buntu, pusar, dan omentum minusnya. Setelah operasi, ia harus menjalani delapan siklus kemoterapi untuk menekan pertumbuhan sel kanker yang tersisa. Namun, perjuangan Hind belum berakhir. Pada November tahun yang sama, ia kembali harus menjalani operasi yang lebih besar dan kompleks.
Operasi kedua ini mengharuskan tim medis mengangkat sejumlah organ penting lainnya, termasuk:
- Kantong empedu
- Limpa
- Usus besar
- Rahim
- Ovarium
- Tuba falopi
- Serviks
- Sebagian lambung dan usus halus
- Lapisan permukaan hati
- Kedua sisi diafragma
Setelah serangkaian operasi dan perawatan intensif, Hind kini harus mengonsumsi antara 50 hingga 60 tablet obat setiap hari. Obat-obatan ini meliputi pereda nyeri dan terapi hormon untuk membantu tubuhnya berfungsi dengan baik setelah kehilangan banyak organ penting.
Meski menghadapi tantangan kesehatan yang berat, Hind tetap berusaha menjalani hidup dengan positif. Ia menggambarkan kehidupannya sehari-hari sebagai "naik roller coaster", namun ia tetap bertekad untuk menikmati setiap momen yang ada dan meraih hal-hal positif dalam hidupnya. Ia juga aktif dalam memberikan dukungan kepada orang lain yang menderita kanker langka seperti dirinya. Hind menggalang dana untuk disumbangkan ke Pseudomyxoma Survivor, sebuah organisasi amal yang dikelola oleh pasien PMP untuk membantu mereka yang terkena penyakit ini.
Sebagai bagian dari upayanya untuk meningkatkan kesadaran tentang kanker langka, Hind berpartisipasi dalam acara bersepeda amal "Tour de 4" Chris Hoy pada bulan September. Acara ini bertujuan untuk mengubah persepsi orang tentang kanker stadium 4. Meskipun baru-baru ini ditemukan tumor baru yang memerlukan perawatan di rumah sakit selama enam minggu, Hind tetap berkomitmen untuk menyelesaikan perjalanan sejauh 90 km. Dia ingin menunjukkan bahwa dengan semangat dan tekad yang kuat, seseorang dapat mengatasi tantangan seberat apapun.
Rebecca Hind, meskipun dihadapkan pada keterbatasan pilihan pengobatan, tetap memfokuskan diri untuk membantu orang lain dan menjalani hidupnya sebaik mungkin. Kisahnya adalah inspirasi bagi kita semua untuk menghargai kesehatan, menjalani hidup dengan positif, dan membantu sesama yang membutuhkan.